JAKARTA (Arrahmah.id) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar menegaskan pentingnya peran intelektual dalam membangun umat Islam, saat menghadiri peluncuran buku dan peringatan milad ke-70 Buya Anwar Abbas di Aula Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Jakarta, Sabtu (15/2).
Dalam sambutannya, Anwar Iskandar mengungkapkan rasa bangga atas dedikasi dan kiprah panjang Buya Anwar Abbas yang merupakan ulama, dosen, dan ahli ekonomi Islam Indonesia tersebut.
Ia menyoroti bahwa kontribusi Buya bukan hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam pemikiran ekonomi, sosial, dan kebangsaan.
“Saya bangga menjadi bagian dari acara ini. Buya Anwar Abbas telah mengabdikan dirinya untuk umat dan bangsa. Kita semua berdoa agar beliau senantiasa diberikan kesehatan, umur panjang, dan terus menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam Indonesia,” ujar Anwar Iskandar.
Dalam sambutannya, Wakil Rais Aam PBNU itu menyinggung pentingnya ilmu sebagai pilar utama kebangkitan umat.
Ia mengutip Alquran yang menegaskan bahwa Nabi Yahya dan Nabi Isa diberikan penghormatan sejak lahir, yang menurutnya menjadi teladan bagi umat Islam dalam menghormati para cendekiawan dan ulama yang berkontribusi bagi masyarakat.
“Kita diajarkan untuk menghormati dan mendoakan orang-orang yang berjasa bagi umat. Buya Anwar Abbas adalah sosok yang memiliki keilmuan mendalam dan terus produktif dalam berkarya. Ini adalah kebahagiaan yang harus kita syukuri,” tambahnya.
Anwar Iskandar juga menekankan bahwa dalam Islam, ilmu menjadi modal utama bagi peradaban. Ia merujuk pada kisah Nabi Adam yang diajarkan berbagai ilmu sebelum diamanahkan tugas sebagai khalifah di bumi.
“Peradaban Islam dimulai dari ilmu. Buya Anwar Abbas adalah contoh bagaimana ilmu, iman, dan Alquran membentuk pribadi yang bermanfaat bagi umat,” tuturnya.
Selain Ketua MUI, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir turut menyampaikan pesan melalui video. Haedar mengapresiasi kontribusi Buya Anwar Abbas sebagai intelektual Muslim yang berperan aktif dalam berbagai bidang.
“Atas nama pribadi dan PP Muhammadiyah, saya menyampaikan tahniah atas usia ke-70 dan peluncuran bukunya. Semoga beliau tetap sehat, diberkahi Allah SWT, dan terus menjalankan tugas khidmatnya untuk umat,” kata Haedar.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun Buya Anwar Abbas sempat bercanda bahwa dirinya sudah tua, namun Haedar melihat sosoknya tetap energik dan penuh semangat.
Saya katakan, Buya masih tampak muda. Semoga terus berkarya untuk menerangi bangsa dan menjadi sosok yang membawa rahmat bagi semesta,” imbuhnya.
Acara ini dihadiri sejumlah ulama dan tokoh penting, termasuk Ketua MUI Bidang Dakwah Cholil Nafis, Asrorun Niam, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Bendahara Umum Muhammadiyah Hilman Latief, serta tokoh pengusaha Chairul Tanjung dan Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay.
Keberadaan para tokoh ini menunjukkan besarnya pengaruh Buya Anwar Abbas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari agama, pendidikan, hingga ekonomi.
Sebagai penutup, Anwar Iskandar menegaskan bahwa sosok seperti Buya Anwar Abbas sangat dibutuhkan umat Islam Indonesia.
“Karya-karya Buya harus terus dilanjutkan dan dijadikan inspirasi. Beliau adalah teladan bagaimana seorang ulama tidak hanya berbicara di atas mimbar, tetapi juga berperan aktif dalam membangun peradaban,” tuturnya.
Acara ini juga menjadi momentum peluncuran tiga buku terbaru Buya Anwar Abbas, yaitu “Respons Anak Kampung, untuk Umat, Bangsa, dan Dunia”, “Tuhan Tidak Pernah Tidur”, serta “Biografi Buya Anwar Abbas”.
Buku-buku ini merangkum pemikiran, perjalanan hidup, serta perjuangan intelektual dan spiritual beliau dalam membangun umat Islam dan bangsa Indonesia.
(ameera/arrahmah.id)