JAKARTA (Arrahmah.com) – Mencermati keputusan pemerintah menggunakan dana haji guna membangun infrastruktur, dinilai tidak tepat oleh Ketua Umum Dewan Da’wah, Drs. Mohammad Siddik, MA. Menurutnya, dana tersebut lebih baik dan lebih logis digunakan untuk fasilitas jamaah haji Indonesia di Tanah suci. Hal tersebut disampaikan di sela-sela sambutan mengawali acara Silaturrahim Keluarga Besar Dewan Da’wah di Aula Masjid Al Furqan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2017).
Sebagaimana diketahui jumlah jamaah haji Indonesia kurang lebih 216.000 orang pertahun. Setiap tahunnya jamaah haji mengalami banyak masalah kesehatan, dari yang ringan hingga membutuhkan penanganan medis bahkan hingga meninggal dunia. Selama ini, penanganan kesehatan jamaah haji Indonesia dinilai kurang memadai. Setiap jamaah hanya didampingi dengan seorang dokter tanpa ada fasilitas permanen yang mendukung. Pengadaaan rumah sakit dan fasilitas kesehatan tersebut tidak hanya dipergunakan saat Haji, bahkan untuk menunjang jamaah Umrah sepanjang tahun
“Tidak tepat membangun infrastruktur dengan dana haji. Lebih baik bangun Rumah Sakit Indonesia di sana, penginapan Indonesia, pesawat khusus haji dan fasilitas lainnya. Sekarang ini Pemerintah seharusnya lebih banyak memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan jamaah haji,” tegas Siddik.
Selanjutnya, Mantan Direktur IDB ini mengatakan, ekonomi makro saat ini terlihat menguntungkan kapitalis besar dan nampak jelas berbagi sumber daya alam, sedangkan ekonomi mikro atau retail telah terbukti menggerakkan masyarakat bangsa kita terus menerus.
Sebagai contoh, Cina menurutnya sebagai negara terbesar yang menguasai ekonomi dunia; sejumlah produknya tersebar di berbagai negara yang penduduknya mayoritas muslim maupun non-muslim. Padahal, faktanya mereka sendiri sangat tidak ramah dengan Islam. Daerah perbatasan Cina Xinjiang; penduduknya didiskriminasi dengan berbagai peraturan yang ketat lantaran mereka muslim.
Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh senior dan keluarga besar pendiri Dewan Da’wah seperti: KH.Cholil Ridwan, Dr. H Muchtar Luthfi, KH. Syuhada Bahri, KH Abbas Aula, dan budayawan Muslim, Taufik Ismail. Sedangkan taushiyah disampaikan oleh Prof KH. Didin Hafiduddin yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pusat. Dalam silaturrahim kali ini, undangan diperluas dengan mengundang jamaah haji KBIH Dewan Dakwah, Hudaya Safari dan sejumlah donatur Infaq Club Lazis Dewan Dakwah.
(azmuttaqin/arrahmah.com)