WATAMPONE (Arrahmah.com) – Organisasi Front Pembela Islam (FPI) ‘dihimbau’ untuk tidak melakukan kekerasan selama Ramadhan, pernyataan tersebut dilontarkan oleh Ketua Waria Sulawesi Selatan, Fitri Pabutungi menanggapi sejumlah aksi sweeping yang dilakukan oleh FPI di Makassar. Bahkan Fitri siap berdialog dengan FPI untuk menjelaskan makna Islam yang sesungguhnya. Lho?
Mami Fitri, begitu tokoh waria tersebut biasa dipanggil, berpendapat FPI telah mencemarkan kesucian Ramadhan jika terus melakukan aksi-aksi sweeping yang sering diikuti dengan tindakan tegas dan keras.
Seolah lupa dengan tindakannya menjadi waria yang bertentangan dengan Islam dan ajaran Rasulullah Muhammad SAW, Fitri menyebut tindakan FPI lah yang bertentangan dan jauh dari ajaran Nabi Muhammad.
“Islam itu agama toleran. Jangan hanya mengatasnamakan Islam bisa bertindak sesuka hati,” katanya saat ditemui di kawasan rumah adat bugis Bone.
Tokoh waria yang juga aktif sebagai penggiat kesenian tersebut meminta aparat kepolisian menindak tegas pelaku kekerasan pada bulan ramadhan. Tidak tanggung-tanggung, Fitri yang mengaku sering berurusan dengan FPI lantaran statusnya sebagai aktivis waria, mengaku siap berdialog dengan FPI untuk menjelaskan makna Islam yang sesungguhnya.
Lho? Sungguh lucu ‘Mas Fitri’ ini, makna Islam yang sesungguhnya dilihat dari perspektif mana? Bahkan ketika memutuskan menjadi waria (apalagi aktivis waria) itu saja sudah jelas-jelas tak pernah diajarkan dan dibenarkan dalam Islam. Bahkan Rasulullah SAW melaknat para banci alias waria.
Dalam sebuah hadits shahih dari ibnu Abbas Radhiallaahu anhu dia berkata: ‘Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang berpenampilan seperti laki-laki (HR. Al-Bukhari). Wallohua’lam. (tbn/arrahmah.com)