KLATEN (Arrahmah.com) – Ketua tim autopsi jenazah Siyono PP Muhammadiyah, dr. Gatot S.Pf melaporkan ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat pukulan benda tumpul dan patah tulang pada jenazah Siyono.
“Autopsi telah dilakukan terhadap jenazah Siyono dan ditemukan luka akibat pukulan benda tumpul dan patah tulang pada bagian dada,” kata Gatot saat konferensi pers di kediaman Almarhum Siyono pada Ahad, (3/4/2016).
Gatot mengaku, temuan tersebut belum bisa dipastikan sebagai penyebab meninggalnya Siyono.
Ada dua catatan penting temuan sementara Dokter Forensik Muhammadiyah yang disampaikan oleh dr Gatot kepada media.
Pertama, diduga Jenazah Siyono belum pernah dilakukan otopsi oleh siapapun. Kedua, ditemukan Luka di beberapa bagian tubuh akibat benturan Keras alat tumpul.
Untuk hasil final akan diumumkan kepada publik pada beberapa hari kedepan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Menteng No 62, Jakarta Pusat.
“Nanti hasil autopsi akan diumumkan selama 7-10 hari ke depan untuk menemukan penyebab pasti meninggal Siyono,” tutupnya.
Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, proses autopsi telah selesai dilaksanakan dengan lancar. Pengawalan autopsi dilakukan oleh ratusan anggota Kokam Muhammadiyah dan kawalan Brimob Polda Jateng.
“Proses otopsi yang berlangsung selama 3,5 jam yang dilakukan oleh 9 Dokter Ahli Forensik Muhammadiyah plus 1 Dokter Forensik yg didatangkan Polri,” kata dia.
Otopsi berlangsung lancar dengan dukungan penuh Kokam Pemuda Muhammadiyah bersama warga sekitar yg sebelumnya di klaim oleh Kepala Desa menolak, faktanya justru warga yang menyediakan beberapa kebutuhan Kokam Pemuda Muhammadiyah dan tim forensik.
Reporter: Tommy Abdullah
(azmuttaqin/arrahmah.com)