KAIRO (Arrahmah.com) – Saad Al-Katatni, Ketua Parlemen Mesir telah memperingatkan bahwa Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) Mesir dapat tetap berkuasa selama bertahun-tahun. Komentar tersebut dikeluarkan oleh Saad pada saat wawancara bersama Reuters pada Rabu (20/6/2012).
Sementara Komisi Pemilihan Umum Mesir mengatakan akan menunda hasil pemilihan pilpres karena masih mengkaji banding dari para peserta, Muhammad Mursi, kandidat dari sayap politik Ikhwanul Muslimin (IM), Partai Kebebasan dan Keadilan dan mantan Perdana Menteri Ahmad Shafiq.
Batas akhir perhitungan suara direncanakan akan diumumkan pada hari Kamis ini. Kedua kandidat tersebut, baik Mursi maupun Shafiq mengklaim telah memenangkan pilpres yang digelar pada 16 dan 17 Juni.
SCAF secara resmi mengumumkan pembubaran parlemen pada (16/6) menyusul putusan Mahkamah Agung sebelumnya, dengan asumsi kekuasaan legislatif penuh.
IM, partai politik terbesar di Mesir, dan kelompok aktivisme politik Gerakan Pemuda 6 April memprotes langkah militer itu, menyebutnya sebagai kudeta terhadap revolusi tahun lalu.
Berdasarkan deklarasi konstitusi yang dikeluarkan pada Minggu (17/6) malam , junta juga mengambil kontrol dari anggaran negara dan menyetujui hak veto dirinya sendiri terhadap konstitusi baru, membuat kandidat presiden baru hampir tak berdaya. (siraaj/arrahmah.com)