JAKARTA (Arrahmah.id) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Kiyai Cholil Nafis menanggapi kenaikan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak yang diumumkan sejak akhir pekan lalu.
Dia meminta pemerintah untuk tid berjanji jika tidak bisa menepati.
“Intinya BBM naik, meskipun bukan di tanggal 1 September 2022. Pikirkan matang-matang agar tidak berjanji jika sekiranya tak bisa menepatinya,” kata KH Cholil melalui akun Twitter, Ahad (4/9/2022).
Dia menambahkan, kenaikan BBM berdampak pada bertambahnya beban masyarakat.
“Masyarakat menanggung beban, hanya doa, sabar dan upaya keras untuk meringankannya,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)