JAKARTA (Arrahmah.com) – Wacana LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) yang saat ini sedang marak, mendapatkan dukungan dari orang-orang feminis. Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Dr. Hamid Fahmy Zarkasy, M.Phil., menilai hal tersebut aneh karena di sisi lain orang-orang feminis tersebut mengharamkan poligami.
“Orang-orang feminis itu mengharamkan poligami tapi yang aneh melegalkan LGBT, dalilnya, orang yang menjadi LGBT itu adalah fitrah dan sunnatullah, wah dahsyat ini. Kalau memang LGBT sunnatullah maka tidak ada pernikahan dari jaman Nabi Adam”, bantahnya saat mengisi seminar Islam dan Nusantara yang diadakan Aliansi Pemuda Islam Indonesia (APII) di Gedung Djoeang, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari Ahad (5/7/2015).
Tidak hanya itu, orang-orang feminis juga mengatakan poligami merupakan budaya Arab dan dianggap sebagai penistaan terhadap wanita.
“Poligami itu solusi yang timbul dalam masyarakat. Laki-laki dalam Islam itu ada yang mempunyai kekuatan untuk mempunyai empat istri. Islam mengakomodir fitrah yang seperti itu”, ungkap pria yang disapa dengan Gus Hamid ini pada para peserta yang mayoritas terdiri dari anak muda.
Dalam kesempatan itu, Aliansi Pemuda Islam Indonesia (APII) yang menyelenggarakan seminar akbar Islam dan Nusantara dalam dua sesi di hari dan lokasi berbeda ini juga meluncurkan Omah Peradaban yang didirikan sebagai keprihatinan atas kaum muslim khususnya pemuda Indonesia yang secara mayoritas masih kurang cakap dalam skill maupun ilmu dan lemah dalam literasi.
Ke depannya, ungkap Presiden APII Agastya Harjunadhi, Omah Peradaban diharapkan menjadi rumah belajar dalam pengembangan ilmu dan pengkayaan intelektual muda berbasis manfaat.
Perlu diketahui, Seminar Akbar Islam dan Nusantara merupakan seminar yang diadakan oleh Aliansi Pemuda Islam Indonesia (APII) dan didukung oleh AQL Islamic Centre, Young Islamic Leader (YI-Lead), Qur’anic Generation (Q-Gen), Komunitas Rajin Shalat dan Omah Peradaban. Selain Ketua MIUMI Dr. Hamid Fahmy Zarkasy, Sejarawan Indonesia Prof. Ahmad Mansur Suryanegara, Pengkaji Budaya Islam dan Jawa Susiyanto Yan, M.P.I., Pengkaji Budaya Yogya Ustadz Salim A. Fillah, Ketua PP Pemuda Persatuan Islam (Persis) Bandung, Dr. Tiar Anwar Bakhtiar, Ketua Dai dan Ulama se-ASEAN, Zaytun Rasmin, M.A., juga mengisi acara ini. (adibahasan/arrahmah.com)