GAZA (Arrahmah.id) – Pengeboman “Israel” terhadap Gereja Ortodoks Yunani di Gaza menunjukkan “niat mereka untuk memusnahkan rakyat Palestina,” kata ketua Komite Tinggi Urusan Gereja-Gereja di Palestina pada Kamis (19/10/2023).
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs resminya pada Jumat pagi (20/10), Ramzi Khoury “mengutuk pengeboman “Israel” terhadap Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Gaza, di mana sekitar 500 Muslim dan Kristen Palestina berlindung di sana.
Ia menambahkan bahwa serangan “Israel” menargetkan gedung dewan gereja.
Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa “menargetkan tempat ibadah merupakan kejahatan perang, dan hukum internasional memperjelas bahwa rumah ibadah dalam keadaan apa pun tidak boleh dijadikan sasaran serangan.”
Pernyataan itu juga menunjukkan pentingnya sejarah gereja.
“Gereja Saint Porphyrius adalah gereja tertua ketiga di dunia, dibangun pada tahun 425 M dan kemudian direnovasi pada 1856. Letaknya hanya beberapa meter dari Rumah Sakit Kristen Baptis Al Ahli, tempat “Israel” melakukan pembantaian yang mengerikan pada Selasa, yang mengakibatkan tewasnya ratusan warga Palestina yang tidak bersalah.” (zarahamala/arrahmah.id)