DAMASKUS (Arrahmah.com) – Ulama besar yang selama dua tahun masa revolusi rakyat gigih membela rezim Nushairiyah Suriah, Syaikh Sa’id Ramadhan al-Buthi, akhirnya mengakhiri hidupnya dengan tragis. Ia tewas dalam ledakan bom di Damaskus pada Kamis (21/3/2013).
Situs “Revolusi Suriah melawan al-Buthi” menyebutkan berita tembakan artileri pasukan Nushairiyah secara tidak sengaja menghantam masjid di mana Syaikh al-Buthi mengajar, sehingga Syaikh al-Buthi tewas bersama beberapa tentara pengawalnya.
Bersama mufti Suriah, Syaikh Ahmad Hassun, Syaikh Sa’id Ramadhan al-Buthi selama lebih dari 40 tahun sampai ia tewas sangat konsisten membela rezim jagal Bashar Asad. Puluhan ribu muslim sunni yang dibantai oleh Bashar Asad sama sekali tak pernah dilihat oleh Syaikh al-Buthi. Loyalitas mutlak Syaikh Al-Buthi kepada rezim Nushairiyah Suriah menempatkan Syaikh al-Buthi dalam posisi musuh utama rakyat muslim Suriah. Para aktivis revolusi sampai membuat sejumlah situs dan akun bernama “Revolusi Suriah Melawan al-Buthi”.
Menanggapi tewasnya ulama pembela setia rezim jagal Nushairiyah tersebut, mujahidin Islam Suriah mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah semata.
Ketua mujahidin Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyyah sekaligus ketua Al-Jabhah al-Islamiyyah as-Suriyah, Abu Abdullah al-Hamawi mengatakan kepada kantor berita Islam Haq, “Al-Buthi telah berbuat munafik. Ya Allah, janganlah Engkau menyesatkan kami setelah Engkau memberi kami petunjuk. (QS. Ali Imran [3]: 8) Kepada sisa-sisa barisan munafik, kami katakan kepada mereka: “Ya Allah, kunci matilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.” (QS. Yunus [10]: 88)
Abu Abdullah al-Hamawi menambahkan, “Bal’am telah berbuat munafik. Tewasnya al-Buthi dalam keadaan terus-menerus membela taghut dan menyombongkan diri, merupakan pesan bagi setiap orang yang merasa aman dari makar Allah.”
Al-Jabhah al-Islamiyyah as-Suriyah atau Front Islam Suriah adalah aliansi bersama sejumlah kelompok mujahidin Islam dan mujahidin FSA yang bercita-cita menegakkan daulah Islam di Suriah. Front ini antara lain beranggotan Jabhah Nushrah, Brigade Ahrar asy-Syam, Harakat al-Fajr al-Islamiyah dan Brigade Daud FSA.
Situs “Revolusi Suriah melawan al-Buthi” menyebutkan rezim Nushairiyah Suriah akan “menjual belikan” berita kematian ulama pendukung setia Bashar Asad itu sebagaimana rezim Nushairiyah selama 40 tahun ini mempergunakan fatwa-fatwa al-Buthi untuk menindas kaum muslimin Suriah. (muhibalmajdi/arrahmah.com)