CHRISTCHURCH (Arrahmah.com) – Dalam video live streaming yang diunggah teroris pelaku penembakan masjid Al Nor di Christchurch, Selandia Baru, seorang jama’ah, yang menjadi korban pertama dalam insiden tersebut, sempat mengucapkan kalimat bersahabat kepada teroris pelaku penembakan.
Pria berusia 71 tahun, yang kemudian diketahui bernama Daoud Nabi, sempat menyambut teroris pelaku penembakan dengan sapaan “Hello Brother”, sesaat sebelum rentetan peluru bersarang di tubuhnya.
Ucapan tersebut kemudian viral dan menjadi perhatian masyarakat, banyak yang kemudian memuji sikap dari Daoud Nabi. Bahkan tagar #HelloBrother sempat menjadi trending di Twitter.
“‘Hello Brother’ adalah kata-kata terakhir dari korban pertama penembakan di Selandia Baru. Ketika senapan berada di hadapannya, kata-kata terakhirnya adalah kata-kata damai penuh cinta tanpa syarat. JANGAN katakan padaku bahwa perbuatan tanpa kekerasan merupakan perbuatan yang lemah, pasif atau pengecut,” tulis salah satu pengguna Twitter, sebagaimana dilansir Al-Jazeera.
“‘Hello Brother’ dan jawabannya adalah tiga peluru yang menewaskan – Bi ayyi dzanbin qutilat (karena dosa apa dia dibunuh?) [QS. At-Takwir ayat 9],” tulis yang lain.
Pada Jum’at (15/3/2019) seorang pria melakukan aksi terorisme di dua masjid di Selandia Baru dengan memuntahkan rentetan peluru kepada para jama’ah shalat Jum’at.
Berdasarkan penyelidikan kepolisian Selandia Baru, dipastikan bahwa pelaku terorisme penembakan dua masjid tersebut adalah Brenton Tarrant (28) yang berasal dari Grafton, New South Wales, Australia.
Aksi teror tersebut menyebabkan 49 orang tewas, termasuk seorang anak berusia empat tahun, dan puluhan lainnya luka-luka. (Rafa/arrahmah.com)