KOLAMBUGAN (Arrahmah.com) – Militer Philipina mendukung tentaranya di Selatan Philipina pada Selasa (19/8) untuk mengantisipasi adanya serangan ulang dari kelompok mujahidin setelah serangan gerilya yang telah dilakukan sebelumnya dan berhasil menewaskan sedikitnya 37 orang.
Seorang tentara senior mengatakan penambahan pasukan pengamanan untuk mencegah terulangnya serangan dari kelompok mujahidin yang dilakukan senin lalu saat sekitar 200-500 mujahidin MILF (Moro Islamic Liberation Front) melakukan penyerangan ke lima kota di Provinsi Lanao del Norte.
Menurut juru bijara kepolisian Philipina, Nicanor Bartolome, anggota MILF mengambil 63 sandera namun kemudian mereka melepaskannya kembali di kota Tangcal.
Di kota yang berdekatan dengan Kauswagan, mujahidin MILF tengah menyusun kekuatan dan kini berada di daerah pedalaman pegunungan. Pasukan keamanan Philipina berusaha sedekat mungkin dengan mujahidin Moro dan bersiap-siap melakukan peperangan.
Juru bicara MILF, Eid Kabalu menyatakan tindakan MILF dikarenakan kekecewaan mereka terhadap pengadilan tinggi yang menetapkan sebuah petisi berdasarkan kekhawatiran para politikus akan kehilangan tanah dan kekuatan mereka. Mereka menggagalkan satu pertemuan yang diminta MILF untuk melakukan perjanjian perluasan daerah otonomi.
Di Iligan, Provinsi Lanao del Nortedan pusat industry, sekitar 300.000 orang diungsikan dari pukul 10 malam hingga pukul 5 pagi. Sekolah-sekolah diliburkan guna menghindari konflik lanjutan. Militer Philipina menyebar tank-tank mereka di dalam kota, helikopter-helikopter ikut berjaga-jaga di atasnya. Kepolisian Manila juga ditempatkan dengan siaga di sana. Pasukan khusus disebar dari utara ke selatan.
Pemimpin perundingan MILF, Mohaqher Iqbal mengatakan, tidak akan ada proses perdamaian apapun dengan pemerintah, pejuang-pejuang MILF akan kembali berjihad. (Aul/Arrahmah.com)