TEL AVIV (Arrahmah.com) – Seorang tentara Zionis dan seorang wanita pemukim ilegal Yahudi tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka dalam insiden penikaman terpisah di Tel Aviv dan Tepi Barat yang diduduki.
Insiden pada Senin (10/11/2014) terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah pendudukan menyusul penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa oleh pasukan Zionis pada pekan lalu.
Pada Senin (10/11) malam, seorang pria Palestina menikam tiga warga “Israel” di pintu masuk pemukiman ilegal Alon Shvut di Tepi Barat, ujar sumber polisi Zionis yang menambahkan bahwa penyerang ditembak mati oleh penjaga, seperti dilansir Al Jazeera.
Seorang wanita “Israel” berusia 25 tahun tewas dalam insiden tersebut dan dua orang lainnya dirawat di rumah sakit karena mengalami luka.
“Salah satu penjaga yang ditempatkan di pintu masuk menembak penyerang,” ujar reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Yerusalem.
“Ada laporan yang bertentangan mengenai apakah penyerang tewas atau sedang dirawat di rumah sakit,” lanjutnya.
“Pemukiman tersebut dijaga ketat dengan penjaga bersenjata dan dinding tinggi dengan perlindungan yang tinggi.”
Media “Israel” mengutip sumber keamanan mengidentifikasikan penyerang sebagai Maher Hamdi Hashalamun (30), dari selatan Hebron.
Maher dilaporkan pernah berada dalam penjara “Israel” selama empat setengah tahun karena melemparkan bom api ke pasukan Zionis.
Sebelumnya di hari yang sama, warga Palestina lainnya menikam seorang tentara Zionis di dekat stasiun kereta di Tel Aviv. Tentara tersebut dilaporkan tewas di rumah sakit karena luka-lukanya.
Juru bicara kepolisian, Micky Rosenfeld mengatakan para petugas telah menangkap penyerang dan menambahkan bahwa ia adalah seorang Palestina dari kota Nablus.
“Saat ini dia sedang diinterogasi,” klaim Rosenfeld. (haninmazaya/arrahmah.com)