YERUSALEM (Arrahmah.com) – Ketegangan meningkat di lingkungan Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) yang terjajah pada hari Ahad (7/10/2012), setelah sekelompok baru para pemukim Yahudi mendatangi lingkungan suci tersebut.
Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa polisi Israel memaksa para jamaah Muslim dan sekelompok pemuda Muslim untuk keluar sebelum mengizinkan 35 pemukim Yahudi masuk, PIC melaporkan.
Mereka (jamaah Muslim) mengatakan bahwa pasukan polisi Israel mengamankan para pemukim ekstrimis itu dan memperketat gerak Muslim Palestina, bahkan orang-orang tua.
Lebih lanjut sumber mengatakan bahwa polisi Zionis mengizinkan para Muslimah setempat masuk ke Masjid dengan syarat mereka menyerahkan kartu identitas mereka di gerbang-gerbang.
Ketegangan kian meninggi ketika pasukan Zionis menangkap Alaa Haddad, seorang anggota Komite Keluarga para Tahanan Yerusalem, ketika dia masuk lingkungan Al-Aqsa, saat membebaskan dua pemuda Muslim yang ditangkap pada Ahad pagi.
Sumber lokal mengkonfirmasi kepada PIC bahwa pasukan Israel mengepung 15 pemuda Muslim yang berada di dalam Masjid untuk menangkap mereka.
Sementara itu dalam insiden berbeda, tentara Zionis yang menyamar menyerang warga Yerusalem bernama Jabarin Abdah dari Umm al-Fhm, di dekat gerbang Asbat dan menangkapnya, selain itu mereka juga menyerbu 10 pemuda Palestina di luar gerbang tersebut.
Di sisi lain, seorang pedagang Palestina Said Sahli telah dideportasi dari kota Yerusalem selama empat hari dan didenda seribu shekel. Sahili ditangkap pada Sabtu (6/10) malam di depan tokonya di mana ia dipukuli dan disemprot dengan merica bersama saudaranya (lelaki) dan putranya, setelah mereka menghadapi para pemukim Yahudi yang menyerang toko mereka. (siraaj/arrahmah.com)