DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pertempuran di ibukota Damaskus masih terus berlangsung sengit. Mujahidin Islam dan mujahidin FSA terus berupaya mendesak pasukan Nushairiyah Suriah. Sementara pasukan Nushairiyah mengerahkan pesawat tempur, tank, rudal, roket, artileri dan meriam berat untuk memukul mundur pergerakan maju mujahidin.
Menghadapi kecanggihan dan keunggulan persenjataan berat pasukan Nushairiyah Suriah, mujahidin Islam dan mujahidin FSA dituntut untuk kreatif. Salah satunya adalah membuat senjata-senjata rakitan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pertempuran di lapangan.
Sebuah regu mujahidin FSA di kota Damaskus merancang senjata Manjanik, semacam ketapel raksasa. Senjata pelontar tradisional yang sudah dikenal luas sejak ribuan tahun itu dimodifikasi ulang. Dalam pertempuran di ibukota Damaskus pada Sabtu (20/4/2013), regu mujahidin FSA tersebut memasang “gerobak” besi, dengan beberapa tiang, dua roda dan bagian pelontar. Senjata tersebut mereka pergunakan sebagai ganti dari meriam Howitzer guna melemparkan mortar, laporan kantor berita Ugarit News.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)