ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pakistan berulang kali sudah bersumpah melakukan tindakan untuk menghentikan para mujahidin tetapi para analis mengatakan bahwa penyangkalan, sikap semena-mena dan kemarahan besar Amerika Serikat terhadap rakyat Pakistan sudah menghalangi disusunnya kebijakan yang efektif di negara tersebut.
Perlawanan yang semakin meningkat dan konsolidasi mereka yang semakin kuat dengan beberapa daerah, dan infiltrasi ke daerah lainnya, telah menambah ketakutan musuh-musuh Islam terhadap cepat menyebarnya pengaruh Taliban.
Senjata nuklir Pakistan yang jatuh ke tangan jaringan al Qaeda merupakan mimpi buruk bagi AS dan tetangga Pakistan (Afghanistan), dan menjadi ancaman besar bagi usaha AS untuk ‘mestabilkan’ Afganistan.
“Ini adalah kegelisahan luar biasa, seperti hendak menjatuhkan,” kata Adil Najam, profesor hubungan internasional di Boston University.
“Nampaknya setiap orang kehilangan kontrol, termasuk militer, terhadap apa yang sedang terjadi. Saya tidak berpikir mereka telah menyerah dalam pertempuran, namun sepertinya mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan,” katanya.
Presiden Asif Ali Zardari mendapatkan lebih dari bantuan 5 milyar dolar pada Jumat (17/4) lalu setelah menyeru para sekutu dan donor di Tokyo dimana ia berjanji akan meningkatkan perjuangan melawan para mujahidin.
Namun kondisi di tempat lain tetap kelabu.
Serangan para mujahidin yang semakin berani di timur kota Lahore dan ledakan di tempat lainnya dalam minggu-minggu belakangan ini sepertinya telah melemahkan kepercayaan diri pemerintah. Sebuah ledakan bom menewaskan 25 orang tentara dan polisi dan dua orang yang sedang berjalan kaki di barat laut Pakistan pada Sabtu (18/4).
Sebagaimana halnya dengan barat laut, Taliban sedang melakukan infiltrasi ke provinsi Punjab dan kota Karachi, kata analis. Pembebasan seorang pemuka agama di mesjid tambah mesjid Merah di Islamabad telah menambah keteguhan para mujahidin bahwa pertolongan Allah untuk tegaknya Islam di Pakistan dan seluruh negeri muslim lainnya sedang mereka jelang.
“Saya tidak yakin serangan pesawat tak berawak AS yang selama ini dilakukan akan mengurangi militansi, justru sebaliknya serangan tersebut semakin menguatkan Taliban daripada apapun,” kata Najam.
“Taliban telah memusatkan perhatiannya untuk menyebarkan pesan anti-Amerika.”
“Jika orang Pakistan kebanyakan bisa berbalik melawan Taliban, maka kita bisa memenangkan ini. Jika tidak mereka (rakyat Pakistan) terpengaruh oleh pesan anti-Amerika Taliban, maka jangan harap kita bisa memenangkan ini semua,” tegas Najam.
“Pertempuran ini telah merasuk ke dalam hati dan pikiran rakyat Pakistan dan saya kira kita kalah.” (Altahf/reuters/arrahmah.com)