KABUL (Arrahmah.com) – Pejabat tinggi PBB di Afghanistan mengatakan pada Jumat (11/12) bahwa dirinya tidak akan memperbaharui kontraknya yang telah menginjak tahun kedua dan berakhir pada bulan Maret tahun depan.
Kai Eide, seorang diplomat Norwegia, menolak dirinya dikatakan mundur, namun pada saat yang sama telah meminta Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon untuk mulai mencari pengganti.
“Aku tidak mengundurkan diri,” Eide mengatakan kepada Associated Press dalam sebuah wawancara telepon. “Ini masalah saya yang tidak memperbarui kontrak saya.”
Masa jabatan Eide ini ternoda oleh tuduhan dari deputi Amerika, Peter Galbraith, yang mengatakan bahwa Eide tidak cukup mampu meningkatkan upayanya dalam membatasi penipuan dalam pemilihan presiden di Afghanistan bulan Agustus lalu. Eide menyangkal tuduhan dan mengatakan bahwa kontroversi mengenai pemilihan tidak terkait dengan keputusannya untuk tidak memperpanjang kontrak.
“Kontroversi pemilihan itu antara Peter Galbraith dan seluruh masyarakat internasional,” katanya.
“Kai Eide berpegang pada batas masa jabatan yang disepakati saat ia mengambil pekerjaannya di bulan Maret 2008,” Dan McNorton, jurubicara PBB di Kabul mengatakan.
Eide mengatakan ia telah mengusulkan upaya untuk membuat masyarakat internasional bekerja sama secara lebih efektif dalam memberikan bantuan sipil ke Afghanistan, tapi upaya tersebut belum terlaksana.
“NATO, yang mengawasi operasi militer di Afghanistan, membutuhkan seseorang yang bisa mengkoordinasikan kerja dengan tim rekonstruksi provinsi. Selain itu, Afghan masih membutuhkan lebih banyak keahlian lain dari negara donor utama,” kata Eide.
Berbicara di Kabul, tempatnya menulis makalah, Eide menyesalkan bahwa pekerjaan sipil masih terlalu terpecah-pecah, terlalu ‘ad hoc’, dan menyatakan harapannya agar komunitas internasional tetap konsisten dan melanjutkan upaya membantu Afghanistan meskipun kondisi bantuan luar negeri menurun.
Dia mengatakan ia berencana untuk tinggal sampai kontrak berakhir, tetapi dia memberikan waktu pada markas besar PBB untuk mencari seseorang untuk mengisi jabatan.
“Saya tidak ingin ada kekosongan,” katanya. (althaf/ap/arrahmah.com)