BURMA (Arrahmah.com) – Para warga Muslim, termasuk wanita dan anak-anak, di negara bagian barat Myanmar (Burma) terpaksa bersembunyi di hutan-hutan karena ketakutan akan serangan lanjutan setelah lima Muslim meninggal dunia serta sejumlah bangunan milik Muslim dibakar oleh serangan gerombolan Buddhis ekstrem, pemerintah yang ada seakan lumpuh tak bisa melindungi.
“Kami kecewa, kami memiliki pemerintah yang tidak bisa memberikan keamanan bagi kami,” kata seorang pejabat Muslim lokal, Myint Aung, kepada AFP.
“Kami hidup dalam ketakutan. Banyak orang, termasuk wanita dan anak-anak, bersembunyi di hutan terdekat,” tambahnya.
Sekitar 800 orang Buddhis Rakhine membakar rumah-rumah dan toko serta menyerang warga Muslim di desa-desa di Thandwe, di negara bagian Arakan, serangan dimulai sejak Sabtu pekan lalu hingga Selasa (1/10/2013). Menurut rilisan Burmese Rohingya Organisation UK (BROUK), pihaknya mendapat laporan bahwa rumah-rumah warga Muslim di desa Dabru Shine dan Pauktaw di kota tersebut. BROUK juga mendapatkan laporan dari sumber terpercaya bahwa beberapa wanita dan anak-anak meninggal dunia oleh ekstremis Rakhine.
BROUK lebih lanjut melaporkan bahwa kelompok ekstrem Buddhis itu menargetkan 3 desa Muslim lainnya dan telah mulai mendekat. Sedangkan aparat keamanan tidak melakukan apapun malah mendukung mereka yang berpartisipasi dalam aksi penyerangan ke desa-desa Muslim tersebut.
Thandwe sekarang menjadi tidak aman dan keselamatan warga-warga Muslilm terancam, tetapi mereka tidak berdaya.
Organisasi Muslim Burma mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan perlindungan terhadap warga Muslim.
Menurut lansiran AFP, seorang Muslimah berumur 94 tahun, yang mengalami luka tikaman, termasuk di antara korban pembunuhan.
Laporan awal polisi mengkonfirmasi bahwa sekitar 100 rumah Muslim dan sebuah masjid dibakar sejak serangan yang dimulai pada hari Sabtu.
“Kekhawatiran Muslim minoritas di seluruh negeri ini telah mencapai tingkat puncak. Mereka merasa tidak memiliki keamanan,” kata empat organisasi besar Muslim Burma dalam surat yang dikirimkan kepada Presiden Burma Thein Sein pada Selasa (1/10) yang dikutip oleh AAP.
Organisasi-organisasi Islam mendesak pemerintah untuk menegakkan hukum untuk melindungi warga Muslim setempat.
“Kami menuntut agar pemerintah memastikan aturan hukum untuk melindungi kami,” kata pernyataan itu. (siraaj/arrahmah.com)