(Arrahmah.com) – “Israel” bersama sekutunya sedang sibuk mengintai para pejuang asing (Mujahidin yang berasal dari negara-negara Barat) yang tengah berperang di Suriah, khawatir para Mujahidin bisa menyerang orang-orang Yahudi atau “Israel” saat mereka kembali ke tanah air mereka.
“Pikirkanlah tentang skenario, bahkan salah seorang dari mereka yang kembali dan mendapatkan instruksi dari orang yang mana dia bekerja padanya, seseorang yang berperang di sisi seperti Jabhah Nushrah, untuk melakukan serangan,” kata seorang pejabat “Israel” yang mengetahui rahasia penilaian intelijen, seperti dilansir Reuters.
“Hal ini telah membuat kami amat sangat sibuk akhir-akhir ini,” tambahnya.
Pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya itu karena isu yang dibicarakannya sensitive, mengatakan bahwa “Israel” mengkoordinir upaya pengintaian bersama negara-negara Barat yang dikatakan memiliki keterbatasan dalam menghadapi warga negaranya yang kembali dari Suriah.
“Israel” memperkirakan jumlah para Mujahidin yang berasal dari Barat yang sedang berperang di Suriah jumlahnya lebih besar dibandingkan kutipan laporan oleh International Centre for the Study of Radicalisation, sebuah organisasi kerjasama lima universitas yang berbasis di King’s College London yang menyebutkan lebih dari 11.000 pejuang asing berperang di Suriah.
Telah diketahui bahwa sangat banyak para Mujahidin berasal dari negara-negara Barat berdatangan ke Suriah untuk ikut berjihad melawan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syi’ah pendukungnya. Mereka rela meninggalkan keluarga, profesi, dan kehidupan mewah mereka demi jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
(siraaj/arrahmah.com)