GAZA (Arrahmah.id) – Orang-orang di Jalur Gaza merasa takut karena pertempuran kembali terjadi antara pejuang Hamas dan tentara penjajah “Israel”.
Pertempuran tersebut telah dikombinasikan dengan kampanye udara “Israel” yang luas yang menghancurkan sejumlah bangunan tempat tinggal dan juga mencegah warga Palestina untuk bergerak dengan bebas.
Sementara itu, orang-orang berkonsentrasi pada akses ke bantuan kemanusiaan yang telah memasuki Jalur Gaza selama sepekan terakhir dan apa yang telah diizinkan masuk hari ini, yang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dianggap sebagai “setetes air di lautan”, lansir Al Jazeera (2/12/2023).
“Kami telah menghubungi beberapa orang di utara Jalur Gaza untuk menanyakan jumlah bantuan kemanusiaan yang telah tiba di utara Jalur Gaza. Mereka mengatakan bahwa mereka kehabisan makanan (dan) air dan mereka memiliki akses yang sangat terbatas terhadap truk-truk kemanusiaan yang diizinkan masuk ke utara Jalur Gaza,” ujar laporan Al Jazeera.
Situasi ini benar-benar memburuk di sana, terutama setelah lebih dari tujuh pekan pertempuran di lapangan yang menghancurkan semua sarana kehidupan di Jalur Gaza. (haninmazaya/arrahmah.id)