(Arrahmah.com) – Konflik Suriah membara kembali dalam beberapa hari terakhir setelah Bashar al-Assad merebut Aleppo Timur dari penguasaan kelompok oposisi. Rusia bersama Iran berlomba-lomba mendukung kuat Bashar al-Assad untuk menekan kelompok oposisi yang sebelumnya menguasai Aleppo Timur. Saat yang sama Rezim Iran yang telah berkolusi dengan Amerika dalam perang melawan kaum Muslim di Afghanistan dan di Irak, sekarang Iran mengulangi kejahatannya terhadap umat Islam dengan berada di pihak Amerika Amerika dalam perang melawan umat Islam, dan persekongkolannya melawan revolusi Syam.
Jelas, Revolusi Syam akan tetap menjadi penghalang besar yang akan menghancurkan semua konspirasi Barat dan antek-anteknya. mereka melakukan konspirasi demi konspirasi, yang tujuannya adalah memalingkan revolusi ini dari jalan Islam, dan berusaha mengaborsinya, kemudian menariknya pada kekuatan politik Barat.
Ketika negara-negara Barat, Rusia dan Cina, serta para penguasa bonekanya di kawasan Timur Tengah melihat perkembangan situasi di Syam, dan terlihat jelas perjuangan pembebasan oleh kelompok revolusi Syam, yang berjuang untuk pembebasan dari rezim, pilar-pilarnya, pemikirannya, dan ketergantungannya, kemudian mengganti rezim Bashar yang terkutuk dengan sistem Islam yang agung. Hal ini terlihat jelas pada kelompok revolusi Syam yang memiliki ikatan kuat dengan Islam, bahkan menjadikan Islam sebagai kepemimpinan pemikiran (qiyâdah fikriyah) bagi revolusi mereka.
Maka perasaan kaum Muslim tetap berkobar, dan tuntutan mereka akan menyala-nyala dengan berada di satu barisan bersama para pejuang revolusi Syam, untuk berbalik melawan para penguasa mereka yang berkonspirasi atas perintah kaum kafir Amerika dan Barat. Gencatan senjata dan negosiasi adalah berbahaya. Semua rencana Barat dan konspirasinya sudah bukan rahasia lagi bagi rakyat Syam.
Barat benar-benar berusaha untuk memerangi konsep Jihad di jalan Allah, dan menganggapnya sebagai ajaran terorisme, sebagaimana yang mereka klaimkan. Dan itulah sifat yang diberikan kepada orang-orang yang melakukan aktivitas berupa jihad fisik dalam membela negerinya, kehormatannya dan kesuciannya. Barat pimpinan Amerika bekerja keras mendistorsi reputasi para pengemban dakwah serta mujahidin yang mukhlis.
Kejahatan terus dilakukan oleh Amerika terhadap rakyat Suriah melalui bonekanya Bashar, AS terus merajut konspirasi keji. Ketakutan Rusia sejalan dengan ketakutan Amerika sang penjagal dunia, yang terus-menerus memberi kesempatan waktu pada Bashar untuk membantai rakyatnya sendiri. Sementara Iran telah menyimpang, dan melakukan kebohongan secara sadar, serta menjauhkan dari kemanusiaan dengan mendukung aksi kriminalitas dan pembantaian secara brutal, bahkan berpartisipasi di dalamnya. Ketakutan AS, Rusia, Cina, Eropa dan para penguasa boneka di kawasan Timur Tengah semata-mata terhadap kemenangan Islam, sebab Islam menyingkirkan para penjahat perang yang melakukan pembunuh dan penjarah kekayaan. Islam-lah cahaya yang agung akan membakar mereka dan mengeluarkan rakyat mereka dari dominasi euro dan dolar. Poros kejahatan Amerika sangat khawatir akan terbitnya fajar Khilafah di Syam, yang akan membongkar poros kekuatan dusta penuh dosa, di bawah cahaya jihad, yang akan mencabut pendudukan Yahudi hingga seakar-akarnya.
Meskipun negara-negara imperialis telah menghabiskan sejumlah besar kekayaan untuk menghadang seruan Islam Ideologis, menempatkan berbagai duri dan pagar besi di depannya agar seruan ini lenyap. Barat juga membangun aliansi dengan beberapa kelompok yang disebut blok Muslim moderat, dan memberi mereka seluas-luasnya jalnm berpartisipasi politik, serta akses ke gedung-gedung parlemen dan istana para penguasa, dengan harapan terjadi perubahan konsep Islam terkait pemerintahan, juga penyesatan politik dan pemikiran umat Islam, namun semua ini gagal, terbongkar boroknya. Justru hasilnya adalah kebalikan dari apa yang mereka harapkan, dimana Islam Ideologis telah mengakar dan berkembang pesat hingga dakwahnya mencapai seluruh penjuru bumi.
Revolusi ini tidak akan pernah berakhir dan tidak akan pernah luntur selama mereka bergerak atas dorongan Islam, dan cita-citanya pasti akan terwujudkan, yang pada akhirnya akan berdiri sebuah negara Islam yang sesungguhnya, yang akan mengakhiri kepahitan selama beberapa dekade dan tahun-tahun yang diwarnai dengan kekalahan, kemalangan dan bencana, serta yang akan mengembalikan umat Islam sebagai umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, dengan keagungan, kebesaran, kemenangan dan kekuatan di muka bumi.
Umar Syarifudin (Syabab Hizbut Tahrir Indonesia)
(*/arrahmah.com)