SAADNAYEL (Arrahmah.com) – Penguburan jenazah di pengungsian Saadnayel, Beeka, Libanon merupakan masalah serius yang dialami para pengungsi Suriah kali ini. Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan pemerintah setempat yang tidak mengijinkan penguburan percuma di sembarang tempat, sebagaimana dilansir Al-Jazeera pada Kamis (22/1/2015).
Adalah Khairallah Jdeir, seorang pengungsi Suriah yang tewas tertabrak sebuah mobil di Lembah Beeka, namun jenazahnya terpaksa harus disimpan di tenda oleh putranya selama 2 hari, sebelum menemukan lahan kosong dan ijin untuk menguburkannya.
“Kami menghadapi sejumlah masalah saat hendak menguburkannya; semua ada biayanya, kami tidak diijinkan menguburnya di kebanyakan tempat, dan kami masih belum menemukan lahan kosong untuk menguburkan ayah,” ujar Youssef Jdeir, putranya, kepada Al Jazeera. “Tak ada yang mau menolong kami.”
Apa yang dialami keluarga Jdeir bukan terjadi sekali ini saja. Banyak pengungsi Suriah menghadapi masalah serupa, dimana mereka harus menyimpan jenazah di dalam tenda berhari-hari sebelum mendapatkan ijin penguburan.
“Untuk biaya makan saja kami kesulitan; bagaimana kami harus membiayai penguburan jenazah? Dan dimana lagi kami harus mengubur mereka?”
Terdapat sekitar 1,1 juta pengungsi terdaftar di Libanon, dan 400,000 lainnya tidak terdaftar. Mayoritas mereka terkonsentrasi di Beeka, tinggal di kamp-kamp pengungsian dan gedung-gedug kosong yang terbengkalai. (adibahasan/arrahmah.com)