WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kesepakatan penjualan senjata terbaru AS dengan Arab Saudi yang bernilai Sebuah 30 miliar disinyalir merupakan salah satu langkah yang diambil AS untuk menyelamatkan ekonomi Amerika yang sedang sakit, Press TV melaporkan, Sabtu (31/12/2011).
“AS sedang berusaha untuk mengimbangi kenyataan bahwa akan ada pemotongan yang signifikan dalam pengeluaran pertahanan AS karena krisis ekonomi yang melanda AS. Oleh sebab itu, kami menggantungkan diri kami pada pada negara-negara tertentu untuk membuat kesepakatan pembelian senjata skala besar,” kata Jeff Steinberg dari peninjau Intelijen Eksekutif.
“Jadi, usaha ini benar-benar tentang uang dan kombinasi dari pengaturan politik yang melebihi peningkatan kemampuan militer Arab Saudi demi memantau wilayah yang ada di sekitarnya,” tambah Steinberg.
Perjanjian ini akan memberikan militer Saudi 84 unit jet tempur Boeing F-15SA dan 70 unit pesawat tempur yang dimodernisasi, pejabat AS mengumumkan pada hari Kamis (29/12).
Jet ini diproduksi oleh Boeing, perusahaan penerbangan AS yang selama ini menciptakan 50 ribu lapangan kerja dan menambah 3,5 miliar dolar pemasukan ekonomi Amerika, kata Gedung Putih.
Pemerintahan Obama telah meyakinkan anggota parlemen AS bahwa peralatan militer yang disediakan di bawah kontrak tidak akan menjadi ancaman bagi Israel.
Arab Saudi, negara kaya minyak ini merupakan negara yang penting bagi keamanan energi AS dan negara yang menjadi platform utama untuk mempengaruhi politik Washington di Timur Tengah.
AS juga telah menandatangani kesepakatan untuk menjual lebih dari tiga miliar dolar rudal dan teknologi Uni Emirat Arab, sekutu dekat AS di Timur Tengah.
AS belum pulih dari krisis ekonomi mulai tahun 2008, dengan tingkat pengangguran sekitar 9 persen dalam beberapa bulan terakhir, dan lebih dari 49 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan. (althaf/arrahmah.com)