GAZA (Arrahmah.id) – Seorang tahanan ‘Israel’ yang ditemukan dalam operasi militer ‘Israel’ di Jalur Gaza mengatakan pada Sabtu (8/6/2024) bahwa tentara ‘Israel’ mengebom rumah tempat dia sebelumnya berada, yang menyebabkan terbunuhnya dua tawanan yang berada di dalamnya.
Hal ini diungkapkan oleh tentara wanita Noa Argamani, yang menjadi tawanan, pada Ahad (9/6) kepada surat kabar Israel Today, sehari setelah dia dibebaskan dalam operasi militer di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah, yang mengakibatkan kematian dan cederanya ratusan warga sipil Palestina.
Argamani mengatakan bahwa dia ditawan bersama Yossi Sharaabi dan Itai Versky, yang tewas dalam pengeboman tentara ‘Israel’ di Gaza. Dia juga berbicara tentang serangan yang dilancarkan oleh tentara ‘Israel’ terhadap sebuah rumah di mana dia sebelumnya ditahan, dengan mengatakan, “Saya melihat rudal menghantam rumah tersebut, dan saya yakin saya akan mati, namun saya tetap hidup.”
Dia menyatakan bahwa anggota Hamas memindahkannya ke dalam rumah dan mengizinkannya keluar dari waktu ke waktu untuk menghirup udara, sambil menyamar sebagai wanita Arab.
Pernyataan Argamani ini sesuai dengan ucapannya dalam video sebelumnya yang disiarkan Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, pada 15 Januari lalu yang menegaskan bahwa para tahanan ‘Israel’ tidak dipaksa menyampaikan pernyataannya.
Saat itu, Argamani mengatakan, “Saya berada di sebuah gedung, dan dibom oleh pesawat milik pasukan kami. Pesawat itu menembakkan 3 rudal, dua di antaranya meledak, tetapi yang ketiga tidak.”
Dia melanjutkan dalam video saat itu, “Setelah rudal menghantam gedung tempat kami semua ditemukan, kami terkubur di bawah reruntuhan, dan tentara Al-Qassam berhasil menyelamatkan nyawa saya dan nyawa Itay, tetapi kami tidak berhasil menyelamatkan nyawa Yossi.” Beberapa hari kemudian, dia dan Itay dipindahkan ke tempat lain, tetapi selama operasi pemindahan Itai terkena tembakan ‘Israel’ dan terbunuh.
Pada Sabtu (8/6), tentara pendudukan ‘Israel’ mengumumkan pemulihan 4 warga ‘Israel’ yang diculik dari dua daerah terpisah di jantung Nuseirat di Jalur Gaza tengah, bertepatan dengan kematian 210 warga Palestina dan cederanya lebih dari 400 orang, dalam pembantaian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan setelah serangan artileri dan pengeboman udara yang menargetkan kamp Nuseirat, menurut apa yang diumumkan oleh kantor media pemerintah di Gaza.
Selanjutnya, Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa tentara ‘Israel’, dengan melakukan pembantaian yang mengerikan ini, mampu memulihkan beberapa tahanannya, tetapi pada saat yang sama mereka membunuh beberapa dari mereka selama operasi tersebut, tanpa menyebutkan jumlah spesifiknya. (zarahamala/arrahmah.id)