TRIPOLI (Arrahmah.com) – Kerusuhan di Suriah meluas ke Libanon, telah terjadi bentrokan antara Muslim Ahlu Sunnah (Sunni) pendukung kaum Muslimin Suriah dengan para pengikut Syi’ah Alawiyah pendukung Bashar Assad.
Bentrokan tersebut telah terjadi selama tiga hari yang dimulai sejak hari Sabtu (12/5/2012) hingga kemarin (14/5) masih terjadi.
Suara tembakan dan granat roket terdengar di kota Tripoli yang dipicu kerusuhan dan pembantain di negara tentangga, Suriah. Penduduk setempat mengatakan bahwa tragedi Suriah merupakan akar dari pertempuran ini.
Sedikitnya lima orang tewas dan 100 orang terluka dalam bentrokan di Tripoli ini, berdasarkan laporan pejabat keamanan setempat. Namun belum diketahui dari pihak mana korban yang jatuh.
Sekelompok pejuang Sunni bersenjata membawa senapan serbu dan memakai rompi gaya militer di jalan-jalan. Para penduduk yang berada di lingkungan dimana pertempuran terjadi, mengikuti isyarat pejuang jika mereka hendak melewati jalan agar tidak terkena tembakan.
Muhammad Jabir (49), pejuang dari jajaran Sunni dan seorang penduduk Tripoli, mengatakan bahwa pertempuran lokal telah terjadi selama puluhan tahun (antara Sunni dan Syi’ah Alawiyah) di Tripoli, dan kerusuhan di Suriah memicu kembali pertempuran.
“Yang lama telah menjadi baru,” katanya. “Setelah revolusi Suriah dimulai, kami mendukung semua upaya untuk menjatuhkan rezim (Assad).”
Sementara itu, tentara nasional Libanon mengatur posisi kecil beberapa ratus meter dari pusat pertempuran, tetapi tidak ada tentara atau polisi yang terlihat di dekat area pertempuran. (siraaj/arrahmah.com)