BEIT LID (Arrahmah.id) – Kekacauan meletus di pangkalan militer Beit Lid di ‘Israel’ tengah pada Senin malam (29/7/2024) ketika ratusan demonstran ‘Israel’ menyerbu pengadilan militer untuk memprotes penangkapan tentara yang dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap seorang tahanan Gaza.
Putusan pengadilan masih dirahasiakan, dengan pasukan militer mengepung daerah tersebut di tengah ketegangan ekstrem, menurut Al-Jazeera.
Polisi militer ‘Israel’ turun tangan setelah juru bicara militer mengumumkan penyelidikan atas tuduhan serius terhadap tahanan. Sembilan dari sepuluh tentara yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap tahanan Palestina ditangkap oleh polisi militer.
🧵1/📺🇵🇸🇮🇱 PARALYZED: Jewish demonstrators broke into the Beit Lid Military Base and Court Complex today to protest the arrest of 9 Israelis who gang-raped a Palestinian prisoner to the point of paralysis.
This is one of the purest examples of jewish supremacy imaginable: "how… pic.twitter.com/c8nfezcP08
— Sam Parker-ucas Gage🇺🇲 (@SamParkerSenate) July 30, 2024
Bentrokan terjadi antara polisi militer dan pasukan unit cadangan yang diduga menyiksa tahanan, saat pasukan unit cadangan mencoba mencegah penahanan para prajurit untuk penyelidikan.
Surat kabar ‘Israel’ Haaretz melaporkan bahwa tentara sedang melakukan penyelidikan kriminal dalam 48 kasus kematian warga Palestina, yang sebagian besar adalah tahanan dari Gaza, dengan 36 kematian terjadi di kamp Sde Teiman.
Menanggapi perkembangan ini, tentara ‘Israel’ telah memanggil tentara yang bersiap untuk bertempur di Gaza, pasukan dari Tepi Barat, dan tentara yang sedang cuti untuk dikerahkan di dekat kamp Beit Lid.
Di dalam kamp, Kepala Staf ‘Israel’ Herzi Halevi menyatakan dukungannya terhadap prajurit reguler dan cadangan, dengan menegaskan bahwa dia ada di sana untuk memastikan tidak ada insiden serius yang terjadi.
Extremist Zionists (yes… just imagine) and pro-rape israelis stormed an israeli military guarded facility demanding the release of arrested soldiers who were convicted of raping & sexual torture on Palestinian prisoners. pic.twitter.com/vSChWgpnNx
— Arya – آریا 🇮🇷🏴 (@AryJeay) July 29, 2024
Ia mengecam penyerbuan ke pangkalan tersebut sebagai tindakan berbahaya dan ilegal yang mengganggu tentara, keamanan negara, dan upaya perang. Halevi menyela rapat operasional di garis depan utara untuk membahas situasi di Beit Lid.
Radio Angkatan Darat ‘Israel’ melaporkan bahwa Halevi tengah melakukan penilaian keamanan dengan komandan distrik polisi dan pejabat lainnya. Radio tersebut juga menayangkan video yang memperlihatkan para pengunjuk rasa menyerbu pengadilan militer dan bentrok dengan polisi militer, yang berjuang keras mencegah penyusupan.
Otoritas Penyiaran ‘Israel’ merilis rekaman para pengunjuk rasa yang berupaya menerobos gerbang besi di dalam gedung pengadilan, menuju area penahanan bagi tentara yang dituduh menyiksa warga Palestina dari Gaza.
Anggota Knesset
Haaretz melaporkan bahwa sekitar 200 aktivis sayap kanan, termasuk tentara bertopeng dan bersenjata dengan logo “Force 100”, menyerbu pengadilan militer di Beit Lid, tempat sembilan tentara cadangan ditahan untuk diinterogasi atas dugaan penganiayaan berat terhadap seorang tahanan Palestina di kamp Sde Teiman di Negev.
Di antara para demonstran adalah anggota Knesset Tali Gottlieb (Likud), Yitzhak Kreuzer (Otzma Yehudit), dan Limor Son Har-Melech (Otzma Yehudit).
Pemimpin oposisi ‘Israel’ Yair Lapid memperingatkan adanya ancaman nyata terhadap ‘Israel’, dengan menyatakan bahwa semua garis merah telah dilanggar. Ketua Partai Buruh ‘Israel’ menyerukan intervensi polisi, mengkritik Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir karena membahayakan ‘Israel’ dan warganya.
Beberapa menteri dan pejabat ‘Israel’ membela tentara yang menyerang. Menteri Energi Eli Cohen (Likud) menyatakan dukungannya terhadap mereka di platform X.
“Kami mendukung dan merangkul para prajurit IDF yang heroik di jajaran reguler dan cadangan,” tulisnya.
“Sekalipun diperlukan pemeriksaan, pemeriksaan itu harus dilakukan dengan cara yang bermartabat dan sesuai dengan amanah yang diemban oleh mereka yang melindungi negara,” imbuhnya.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengutuk tindakan polisi militer sebagai tindakan memalukan dan menyerukan diakhirinya penangkapan.
“Saya sedang dalam perjalanan ke pangkalan Beit Lied untuk memperkuat para pejuang heroik kita dan memberi tahu tentara untuk melepaskan tangan kalian dari para pejuang kami!” tulisnya di X pada Senin malam (29/7).
Partai Otzma Yehudit menggemakan sentimen ini, dengan para menteri dan anggota Knesset juga menuju ke Sde Teiman untuk menuntut pembebasan para prajurit. (zarahamala/arrahmah.id)