BISHKEK (Arrahmah.com) – Penerbangan militer AS dari pangkalan militernya di utara ibukota Kirgizstan telah ditangguhkan setelah pihak berwenang menutup bandara tersebut di tengah kerusuhan anti-pemerintah.
Bandara Manas, yang menjadi landasan terbang militer AS dan penerbangan komersial, ditutup sekitar pukul 8:00 waktu setempat, ungkap seorang pejabat militer.
Selama ini AS sangat bergantung pada basis Kirgistan. Karena di Kirgistanlah AS menyimpan cadangan perlengkapan militernya untuk pasukan NATO di Afghanistan.
Para penentang Presiden Kirgistan, Kurmanbek Bakiyev, dilaporkan telah mengambil alih Kirgizstan pada hari Rabu (7/4) setelah kerusuhan besar yang menyebabkan Bakiyev melarikan diri dari Bishkek.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington masih menganggap pemerintah Presiden Bakiyev memegang kekuasaan.
“Kami terus berpikir pemerintah tetap berkuasa,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, PJ Crowley. Crowley menambahkan bahwa AS tidak memiliki informasi tambahan untuk mengkonfirmasi laporan bahwa kelompok oposisi telah mengkudeta pemerintahan.
Sekitar 35.000 tentara AS bergerak masuk dan keluar dari Afghanistan melalui pangkalan AS di Manas setiap bulannya dan 30 persen operasi pengisian bahan bakar di seluruh Afghanistan berasal dari sana, Times Online melaporkan. (althaf/ptv/arrahmah.com)