WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kerusuhan berdarah yang sudah berlangsung beberapa hari ini di Kirgistan tidak mempengaruhi aktivitas AS di bandara Manas yang menyediakan tempat transit bagi pasukan dan pasokan untuk Afghanistan, Pentagon mengatakan pada Kamis (8/4).
“Saat ini yang terjadi adalah operasi terbatas,” kata juru bicara Pentagon, Bryan Whitman, menolak laporan sebelumnya bahwa operasi di bandara telah dihentikan.
“Dukungan (baca: Agenda -Red.) kami ke Afghanistan tidak dihentikan dan sejauh ini belum terkena dampak serius, dan kami berharap bahwa kami akan dapat melanjutkan operasi seperti biasa,” katanya.
Pentagon mengatakan peristiwa kerusuhan politis antara kubu pemerintah dengan oposisi di Bishkek tidak mempengaruhi pasukan AS di dan sekitar Manas. Bahkan, Otunbayeva pemimpin pemerintahan Kirgistan sementara mengatakan dalam konferensi pers di Bishkek bahwa bandara Manas dan aktivitas AS masih memiliki status quo.
Manas merupakan tempat penting dan strategis bagi AS, terutama untuk memperlancar kepentingannya di Afghanistan. Pangkalan udara yang terletak di negara bekas jajahan Uni Soviet ini menjadi tempat transit dari hampir semua pasukan As yang keluar dan masuk Afghanistan, menurut Pentagon.
Tahun lalu, parlemen Kirgistan sepakat untuk menentang kehadiran AS dan NATO di Manas. Namun, kuatnya dominasi dan lobi Amerika Serikat terhadap pemerintahan Bakiyev menyebabkan pangkalan Manas jatuh ke tangan AS. (althaf/xnh/grdn/huk/arrahmah.com)