YANGON (Arrahmah.com) – Sekelompok pengacau anti-Muslim dengan memegang tongkat dan batu telah menyerang penduduk desa dan rumah-rumah di pinggiran kota utama Yangon Myanmar.
Polisi anti huru hara bergerak sambil mengayunkan tongkat untuk membubarkan massa yang berjumlah sekitar 100 orang di Hlegu, sekitar 24 mil (40 kilometer) disebelah utara kota Yangon. Hlegu sekarang di bawah penjagaan jam malam dan para pejabat mengatakan situasi sudah tenang.
Sann Aung, pemilik toko yang menjual mesin-mesin pertanian di desa tersebut mengatakan kepada Anadolu Agency pada Sabtu (5/4/2014) bahwa dua rumah Muslim digeledah oleh sekelompok perusuh yang berjumlah sekitar 40 orang selama kekerasan yang terjadi pada Jumat malam (4/4).
Dia menambahkan bahwa ia melihat sekelompok ummat Budha berjumlah sekitar 20 sampai 30 di jalan utama desa. Mereka meneriakkan kata-kata: “Kami ingin membunuh Muslim,” katanya.
Ini adalah pertama kalinya di tahun ini bentrokan sektarian terjadi di dekat Yangon, bekas ibu kota negara Myanmar. Biasanya bentrokan sering terjadi di daerah-daerah terpencil di utara,
Setidaknya lima warga luka-luka dalam serangan tersebut dan beberapa petugas polisi menderita luka-luka di kepala akibat lemparan batu. Tidak ada yang dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut.
Akhir bulan lalu, ratusan ummat Budha mengamuk di Sittwe, di barat laut negara itu. Mereka menyerang rumah dan kantor pekerja badan bantuan asing, yang mereka klaim bias terhadap ummat Islam.
(ameera/arrahmah.com)