MALUKU TENGGARA (Arrahamah.id) – Kerusuhan antar warga di Kabupaten Maluku Tenggara menyebabkan dua orang tewas dan puluhan orang terluka, serta elasan rumah dibakar.
Konflik ini melibatkan warga Desa Elath dan Desa Bombay.
Dilansir iNews.id, dua kelompok warga bentrok dengan menggumakan senjata tajam jenis parang, tombak hingga senapan angin.
Belasan rumah terbakar, termasuk dua gedung sekolah SMP dan SMA.
Selain itu, untuk kornam luka mencapai puluhan orang namun belum ada angka pastinya, termasuk dua polisi yang terkena panah.
Rata-rata warga kedua kelompok terluka akibat kena panah, bacok dan tertembak.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat mengatakan, Polda Maluku sudah menambah dua satuan setingkat peleton (SST) untuk mengatasi bentrok warga antar Desa Elath dan Desa Bombay di Kabupaten Maluku Tenggara.
Total saat ini ada tiga SSK pasukan untuk mempertebal dalam upaya penanganan konflik.
Sedikitnya, dua polisi yang mencoba meredam aksi massa ikut terluka akibat terkena panah.
M Roem mengungkapkan, bentrok ini terjadi akibat upaya sebagian warga masyarakat Desa Bombay memasang sasi atau larangan adat di perbatasan dengan Desa Elath dengan mengklaim itu milik mereka.
Upaya pemasangan larangan adat tersebut sempat dibubarkan polisi namun kejadian yang dilakukan secara tiba-tiba ini mengakibatkan tentara dan polisi sempat kewalahan.
“Sehingga bentrok antara dua kelompok tidak terhindarkan. Hal ini karena tidak diterima oleh kelompok yang berasal dari Desa Elath, sehingga terjadi konsentrasi massa dan di antara kedua belah pihak terjadi saling serang menyerang,” katanya.
(ameera/arrahmah.id)