GAZA (Arrahmah.com) – Tentara “Israel” melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Senin malam (23/11/2015) setelah diduga Hamas menembakkan roket ke “Israel” selatan.
“Pagi ini, roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah tak berpenghuni di “Israel” selatan, tanpa menyebabkan cedera,” kata militer “Israel” dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir oleh Saudi Gazette, Rabu (25/11/2015).
“Menanggapi serangan ini, tentara menargetkan pos militer Hamas di pusat Jalur Gaza,” tambahnya.
Sumber-sumber keamanan Palestina dan saksi mata mengatakan bahwa tentara “Israel” menargetkan lokasi militer milik sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzuddin Al-Qassam, tida ada korban cedera yang dilaporkan.
Sayangnya, Menteri Luar Negeri AS John Kerry malah melancarkan kecaman atas dugaan serangan Palestina saat ia bertemu dengan Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu di Yerusalem yang diduduki pada Selasa (24/11) dalam upaya terbarunya yang katanya untuk meredakan kekerasan yang berlangsung hampir dua bulan.
“Jelas sekali, tidak ada seorangpun, di manapun, yang harus hidup dengan kekerasan setiap hari, dengan serangan di jalan-jalan, dengan pisau, dengan gunting, dengan mobil,” kata Kerry kepada wartawan di kantor Netanyahu menjelang pembicaraan dengan perdana menteri “Israel”.
“Dan itu sangat jelas bagi kita bahwa terorisme, tindakan-tindakan terorisme, layak mendapat kutukan, dan hari ini saya mengungkapkan kecaman saya yang sangat untuk setiap tindakan teror yang mengambil nyawa orang tak berdosa.”
Pernyataan Kerry di hadapan Netanyahu menuai kecaman balik. Siapa yang tidak mengenal dua sosok tersebut yang merupakan biang kerok segala bentuk terorisme di dunia.
(ameera/arrahmah.com)