WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seiring dengan masuknya hubungan Washington dan Moskow pada fase baru, pemimpin Rusia mengatakan kedua negara akan menandatangani kesepakatan pengawasan senjata nuklir baru akhir tahun ini.
Dalam wawancara dengan Der Spiegel yang diterbitkan Sabtu (7/11), Dmitry Medvedev mengatakan pembicaraan AS-Rusia dalam pengawasan senjata telah berlangsung dengan baik.
Kedua negara menginginkan kesepakatan baru karena Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis dikenal sebagai START-1 akan berakhir pada 5 Desember. Perjanjian tahun 1991 ini menyebabkan kedua belah pihak tidak leluasa untuk melakukan kerjasama nuklir.
Pada bulan Juli, Medvedev dan mitranya dari AS, Barack Obama, sepakat dengan generalisasi dari perjanjian awal untuk mengganti START-1, tapi negosiator masih harus bekerja menyelesaikan beberapa masalah teknis.
Rusia dan Amerika Serikat akan memulai perundingan putaran kedelapan mengenai pengurangan senjata nuklir di Genewa pada hari Senin. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia telah menyatakan harapan bahwa pembicaraan itu akan sangat meyakinkan dan sangat menentukan nasib kedua negara ke depannya.
START-1 mewajibkan Amerika Serikat dan Rusia untuk mengurangi hingga 6.000 hulu ledak nuklir dan pengiriman kendaraan sampai 1,600. (althaf/der/prtv/arrahmah.com)