JAKARTA (Arrahmah.com) – Aksi unjuk rasa damai Bela Islam II yang berlangsung sejak Jum’at (4/11/2016) dan berakhir pada Sabtu (5/11) dini hari, meninggalkan duka bagi para peserta aksi unjuk rasa. Di menit-menit terakhir, kerusuhan meletus yang dimulai oleh tembakan gas air mata dari para aparat keamanan dan meninggalkan satu orang meninggal dunia.
Sebelumnya, beberapa media nasional mewartakan mengutip pernyataan kepolisian bahwa korban meninggal dunia dikarenakan penyakit asma yang dideritanya. Namun, informasi ini telah dibantah dan ditegaskan bahwa korban tidak menderita asma.
“Ada yang meninggal dunia, jatuh korban. Korban ini bukan seperti yang disebarkan media karena asma. Pak Syahrie dari Banten,” kata Koordinator GNPF MUI Ustadz Bachtiar Nasir di Restoran Pulau Dua, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (5/11), lansir detikcom.
Korban meninggal dunia bernama lengkap Syahrie Oemar Yunan, berusia 65 tahun yang berasal dari Banten. Keterangan bahwa ia tidak menderita asma didapatkan dari istri korban
“Istri korban mengatakan dia tidak asma,” lanjut Ustadz Bachtiar Nasir.
Sebelumnya, keterangan yang diberikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menyatakan bahwa pendemo yang meninggal karena asma.
Selain satu orang yang meninggal dunia, puluhan peserta aksi unjuk rasa mengalami luka-luka dan telah dirawat di lima rumah sakit di Jakarta. (haninmazaya/arrahmah.com)