IDLIB (Arrahmah.id) — Dinas Keamanan Umum kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy-Syam (HTS) mengumumkan melakukan penangkapan sebagian besar anggota kelompok militan Brigade Ansar Abu Bakr al-Siddiq (BAABS), yang dituduh berada di balik serangkaian pemboman yang menargetkan personel militer Turki di Idlib.
Dilansir Al Monitor (15/7/2022), Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada 6 Juli, Dinas Keamanan Umum mengatakan para anggota militan BAABS ditangkap dengan tuduhan melakukan beberapa serangan di Idlib dan Al Bab pada sepanjang 2021 yang menargetkan pasukan tentara Turki.
Juru bicara Dinas Keamanan Umum HTS, Diaa al-Omar, mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa pasukan keamanan HTS menggerebek sebagian besar tempat persembunyian militan BAABS, yang digunakan untuk memproduksi alat peledak.
Omar mengatakan bahwa “semua sisa anggota BAABS akan ditangkap dan diadili,” dan klip video yang mencakup rincian operasi keamanan akan segera diterbitkan.
BAABS pertama kali muncul di Idlib, pada Agustus 2020, setelah mengaku bertanggung jawab atas bom mobil di pos pemeriksaan militer Turki di pedesaan Jisr al-Shughur barat Idlib. Kelompok ini pun kemudian mengumumkan dimulainya aktivitasnya melawan kehadiran militer Turki di daerah tersebut.
BAABS memperkenalkan dirinya sebagai kelompok independen yang tidak berafiliasi dengan kelompok, faksi atau organisasi mana pun, dan memperingatkan warga sipil agar tidak mendekati pangkalan dan posisi tentara Turki di daerah tersebut.
Pada akhir 2021, kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas pemboman kendaraan milik tentara Turki serta penargetan tentara Turki di pedesaan Idlib. Ia juga mengaku bertanggung jawab pada awal Januari 2022 atas serangan serupa terhadap pasukan Turki di pedesaan barat Aleppo.
Omar Abu al-Walid, seorang mantan pemimpin jihad yang berbasis di Idlib, mengatakan kepada Al Monitor, “Sebagian besar anggota BAABS adalah mantan anggota HTS.”
Dia menambahkan, “Kelompok itu diyakini dekat dengan al Qaeda dan marah dengan kehadiran tentara Turki di Idlib, yang dianggapnya sebagai sekutu Rusia.”
Khalil Miqdad, seorang peneliti yang berbasis di Qatar yang berfokus pada kelompok-kelompok jihad, mengatakan kepada Al-Monitor, “BAABS ini misterius dan tidak banyak yang diketahui tentangnya, tetapi kehadirannya mencerminkan ketidakpuasan yang berkembang di antara banyak kelompok tentang kebijakan HTS.”
Omar al-Mohammed, seorang jurnalis yang berbasis di Idlib yang dekat dengan HTS, mengatakan kepada Al-Monitor, “Kelompok ini telah aktif melawan penyebaran Turki di Idlib, dan semua operasinya berfokus pada penargetan tentara Turki dan HTS. Tetapi beberapa anggotanya mungkin tersebar di tempat persembunyian di Afrin, yang berada di bawah kendali faksi Suriah yang didukung Turki.”
“Kelompok ini adalah campuran dari militan Islamic State (IS) dan Hurras al-Din (HaD) yang berafiliasi pada Al Qaeda, yang bermusuhan dengan tentara Turki dan berusaha untuk mendorong bentrokan antara HTS dan Turki,” katanya. (hanoum/arrahah.id)