MAKKAH (Arrahmah.com) – Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mendesak jamaah dan pengunjung agar tidak berfoto atau selfie di Masjidil Haram.
Mereka yang tertarik dengan fotografi diminta untuk mendapatkan ijin resmi.
Manshur Al-Mun’emi, asisten wakil untuk layanan Masjidil Haram, mengatakan kepada Arab News bahwa presidensi tersebut mendesak jamaah untuk berkonsentrasi melakukan ritual mereka daripada melakukan foto-foto.
Atiah Al-Youssefi, Profesor Hukum Islam juga mengatakan, tujuan larangan foto di Masjidil Haram karena hal itu dapat mengganggu jamaah lain.
“Berhenti sejenak di titik awal tawaf untuk selfie dapat membingungkan dan menghalangi pergerakan jamaah lain,” ujar Atiah, lansir Arab News, Jum’at (29/12/2017).
Jan menambahkan, larangan itu dimaksudkan agar gerakan penting saat jamaah berada di masjid dapat dilakukan secara bersamaan.
Spesialis Manajemen Massa, Akram Jan, juga mengatakan pergerakan kerumunan orang dapat terpengaruh oleh fotografi karena berhenti sejenak dan mencoba mendapatkan gambar dari segala arah.
“Jadi, jika ada orang yang berfoto di tengah kerumunan massa bukan tak mungkin bisa memicu kerusuhan yang berbahaya bagi keselamatan semua orang,” tandas Akram Jan.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sudah mengirim surat edaran ke semua kantor haji dan umrah di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran jamaah tentang pentingnya mematuhi instruksi larangan fotografi di dua masjid suci tersebut.
Untuk menertibkan pergerakan jamaah haji saat melakukan tawaf, Arab Saudi juga akan melaksanakan simulasi di halaman mataf dan lantai atas, atap dan Al-Masaa di Masjidil Haram.
Direktur Manajemen Kerumunan Massa, Fares bin Fayez Mulla, menjelaskan, hasil pengamatan pihaknya masalah yang paling menonjol adalah kesalahan beberapa jamaah karena tidak mengikuti aturan, seperti melakukan selfie atau memasuki jalan yang salah di beberapa pintu masuk, koridor dan pintu, meskipun ada tanda-tanda dalam berbagai bahasa di seluruh Masjid Suci.
(ameera/arrahmah.com)