KABUL (Arrahmah.com) – Serangan intensif militer AS melawan Taliban di Kandahar dilansir oleh Guardian pada Rabu (22/12/2010) menghasilkan pukulan besar terhadap kepemimpinan Taliban yang telah terpaksa meninggalkan daerah kekuasaan mereka dan mengurangi dua dari komandan tinggi karena bertengkar memperebutkan wilayah.
Harian tersebut mengutip pernyataan para pemuka masyarakat yang tinggal di sekitar Kandahar. Menurut harian tersebut, para pemuka menyatakan gelombang operasi militer Amerika itu telah merusak kemampuan Taliban, dengan komandan senior dan pejuang asing mundur dari kabupaten kunci, Zhari, Panjwai, dan Arghandab. Bahkan, mujahidin diklaim menghindari pertempuran.
Kabupaten Zhari dan kabupaten lainnya yang berbatasan dengan kota Kandahar telah menjadi target utama upaya besar untuk menumpas mujahidin oleh pasukan salibis asing provinsi Kandahar.
Klaim dan propaganda ‘kemenangan’ salibis ini memberi harapan bagi para pejabat Amerika agar momentum segera berbalik memihak asing di seluruh negeri, setelah mereka secara terang-terangan mengalami berbagai macam kekalahan dan kerugian.
Meski demikian, sebagian besar analis tetap sangat skeptis tentang kisah ‘sukses’ NATO ini, terutama setelah klaim serupa dibuat awal tahun tentang operasi di kota Marjah, provinsi Helmand, yang kemudian terbukti hampir sepenuhnya salah. (althaf/arrahmah.com)