TEL AVIV (Arrahmah.com) – Seorang kepala tertinggi militer “Israel” memuji keberanian beberapa pejuang Hamas selama perang baru-baru ini dengan “Israel”. Dalam komentar yang mengejutkan banyak orang di “Israel” pada Senin (13/10), Benny Gantz, Kepala Staf Angkatan Pertahanan “Israel” (IDF) mengatakan: “Dalam beberapa kasus, harus jujur dikatakan, mereka melakukan tindakan yang sangat berani”, sebagaimana dilansir oleh The Telegraph, Selasa (14/10).
Mr Gantz, yang telah berpartisipasi dalam lebih dari delapan perang selama karirnya bersama IDF, dijadwalkan untuk mundur dari jabatannya dalam empat bulan ini.
“Berlari dan mencoba untuk memasang bahan peledak pada tank adalah tindakan orang yang berani”, Kepala Staf itu mengatakan, saat berbicara di Tel Aviv.
Dia menambahkan bahwa “Israel” sebaiknya tidak memicu kemarahan musuh [Hamas] atau “Israel” kemungkinan akan menghadapi tantangan di masa depan.
Komentar ini tidak biasa, karena sebagian besar militer “Israel” menggambarkan Hamas dengan gambaran yang tidak manusiawi dan melakukan kekerasan.
Ini bukan pertama kalinya komentar Mr Gantz ini dianggap kontroversial dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam sebuah wawancara dengan harian “Israel” Ma’ariv, Mr Gantz menganjurkan bantuan bagi warga Gaza agar gencatan senjata dengan “Israel” lebih tahan lama.
“Orang-orang di sana perlu untuk hidup, dan mereka terjebak antara Mesir di satu sisi, “Israel” di sisi lainnya, dan laut dengan zona perikanan enam mil di sisi lain.”
Jurubicara Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Hussam Badran, mengatakan bahwa gerakan Hamas tidak membutuhkan kesaksian dari Kepala Staf Angkatan Bersenjata Zionis Jenderal Beny Gants untuk menggambarkan para pejuang Hamas bahwa mereka adalah para pemberani, karena bukti di medan pertempuran lebih dari kesaksian tersebut.
Badran menjelaskan, “Kesaksian Kepala Staf Angkatan Bersenjata Zionis Jenderal Beny Gants tentang keberanian para pejuang Hamas, setelah membunuh 68 serdadunya dan melukai lebih dari 740 serdadu lainnya, telah membungkam orang-orang kami sendiri yang memiliki keraguan terhadap Hamas.”
(ameera/arrahmah.com)