DOHA (Arrahmah.id) – Kepala Badan Intelijen Nasional Turki (MIT) Ibrahim Kalin bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Qatar, Doha, kata lembaga penyiaran pemerintah Turki, TRT, pada Sabtu (3/2/2024).
Kalin dan Haniyeh membahas upaya-upaya gencatan senjata di Gaza, sandera-sandera “Israel” yang ditahan di daerah kantung tersebut, dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, menurut TRT.
Hamas pada Sabtu mengutuk serangan AS di Irak dan Suriah, dengan mengatakan bahwa Washington telah menyiramkan “minyak ke dalam api” di Timur Tengah.
AS “memikul tanggung jawab penuh atas dampak dari serangan agresif di Irak dan Suriah,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
“Mereka yang menyiramkan minyak ke dalam api, kami jamin bahwa wilayah ini tidak akan menemukan stabilitas, atau perdamaian sampai agresi Zionis (Israel), kejahatan genosida, dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza berhenti.”
Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran di Irak dan Suriah, dengan Presiden Joe Biden bersumpah akan melakukan lebih banyak lagi, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania pada Ahad. (haninmazaya/arrahmah.id)