PARWAN (Arrahmah.id) – Mohammad Siddiq Mokhles, kepala intelijen provinsi Parwan, dalam sebuah pertemuan publik menuduh lawan-lawan politik Imarah Islam Afghanistan yang berada di negara-negara tetangga menerima bantuan dari negara-negara asing.
Dalam pertemuan ini, Mokhles menyatakan bahwa kelompok-kelompok ini juga menyalahgunakan beberapa pemuda di dalam negeri untuk melawan Imarah Islam, lansir Tolo News (10/4/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk menjawab tantangan penduduk di distrik Sayd Khel di provinsi Parwan.
“Anda harus sadar akan sejarah dan situasi politik. Orang-orang yang telah pergi dari negara ini ke Iran dan Tajikistan, kadang-kadang pergi ke Pakistan dan kadang-kadang bahkan mencari bantuan dari ‘Israel’,” kata kepala intelijen.
Gubernur Parwan mengatakan bahwa tidak ada jenis diskriminasi di Afghanistan dan di antara para pejabat Imarah Islam.
Mohammad Idris Anwari mengatakan, “Tidak ada diskriminasi etnis, bahasa, atau daerah di antara para pejabat Anda. Sebaliknya, para pejabat Anda menganggap bias dan sikap pilih kasih seperti itu sebagai penyimpangan besar.”
Sementara itu, beberapa penduduk distrik Sayd Khel-yang terletak di dekat Charikar, pusat kota Parwan-mengatakan bahwa dengan rusaknya lahan pertanian mereka akibat banjir dari sungai Panjshir, Salang, dan Ghorband, serta tidak adanya aliran listrik dan jalan yang rusak, mereka menghadapi masalah yang cukup serius.
Mereka meminta para pejabat untuk mengatasi masalah ini.
Nasir Ahmad Mohabbat, seorang penduduk distrik Sayd Khel, mengatakan: “Sebuah survei telah dilakukan tetapi itu tidak cukup, karena dari Gulbahar hingga ujung Sayad, orang-orang ini berada di bawah ancaman banjir dari dua sungai.”
Mir Rafiullah Munib, penduduk lain di distrik Sayd Khel, mengatakan: “Proyek-proyek yang masih belum selesai -baik di bidang pendidikan, jalan, atau listrik- saya berharap gubernur akan melakukan lebih banyak upaya untuk menyelesaikan proyek-proyek ini.”
Pejabat lokal di Parwan juga menambahkan bahwa banyak pertemuan publik telah diselenggarakan di berbagai daerah di provinsi ini untuk membahas dan menyelesaikan tantangan warga. (haninmazaya/arrahmah.id)