JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebanyak 65 dari 664 narkotika jenis baru yang dilaporkan oleh 102 negara, telah masuk ke Indonesia. Data 664 narkotika jenis baru tersebut dikeluarkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) pada laporan tahun 2008 – 2015.
“65 jenis baru ini telah masuk ke Indonesia, dimana baru 43 jenis yang sudah dimasukkan Permenkes,” kata Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso pada puncak acara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (13/7/2017), sebagaimana dilansir Harian Terbit.
Sedangkan sisanya belum bisa diterapkan dalam Undang – Undang, imbuhnya.
“Kondisi geografis Indonesia yang terbuka menjadi peluang sindikat narkoba internasional menjadikan Indonesia sebagai pasar,” jelas Buwas.
Para sindikat masuk Indonesia, kata Buwas, karena banyak pintu masuk melalui jalur ilegal.
“Bonus demografi yang besar terutama menjadi target produsen peredaran gelap narkoba,” tandasnya.
Buwas mengungkapkan bahwa narkoba menjadi salah satu senjata dalam `proxy war’ untuk melumpuhkan kekuatan bangsa..
Oleh karena itu, dia menegaskan, kejahatan ini harus diberantas dan ditangani secara komprehensif dan menyeluruh.
“Indonesia sebagai salah satu negara sasaran terbesar dalam peredaran gelap narkotika dan pusat narkotika yang dikendalikan jaringan nasional atau internasional,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)