NAIROBI (Arrahmah.com) – Pimpinan Kenya berencana untuk menutup perbatasan negara dengan Somalia sebagai tindakan pencegahan melawan aksi pemberontakan mujahidin yang semakin meningkat di Somalia.
Pada Jumat (26/6), Komite Keamanan Nasional Parlementer Kenya mengajukan permohonan pemerintah untuk mengesahkan usulan penutupan batas sesegera mungkin dengan menyebutkan bahwa ada kemungkinan serangan dan pertempuran yang dilakukan oleh mujahidin al-Shabaab menyebar dan memasuki Kenya.
“Kami meminta pemerintah dengan segera menutup perbatasan Kenya-Somalia untuk mencegah masuknya ekstremis ke Kenya,” kata salah seorang anggota Komite, Fred Kapondi.
Tentara Kenya yang disiagakan di sepanjang perbatasan kedua negara dituduh terlibat dalam menyelundupkan para mujahidin.
Nairobi telah lama bergabung dengan komunitas internasional yang mengecam dan melawan tindakan mujahidin al Shabaab yang mereka sebut sebagai organisasi teroris yang berhubungan dengan al-Qaeda.
“Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk menghadang ancaman ini dengan serius,” desak Kapondi.
Rencana penutupan perbatasan tersebut hanya salah satu dalih yang sebetulnya bertujuan untuk menutup kesempatan bagi penduduk sipil Somalia mencari perlindungan ke Kenya dari kekejian tentara pemerintah yang tidak pernah memiliki rasa kemanusiaan.
UNHCR PBB mengatakan bahwa setiap hari rata-rata ada 20 penduduk Somalia yang menjadi pengungsi. Dan di Kenya sudah didirikan lebih dari 250.000 kamp pengungsian untuk menampung penduduk Somalia. (Althaf/arrahmah.com)