Justin Bieber mengenakan kaffiyeh meninggalkan Chateau Marmont pada akhir pekan di Los Angeles. (media sosial)
LOS ANGELES (Arrahmah.id) – Penyanyi Kanada Justin Bieber dikecam secara online karena mengenakan kaffiyeh saat ia terlihat meninggalkan Chateau Marmont pada akhir pekan di Los Angeles.
Kaffiyeh, kain kotak-kotak, melambangkan solidaritas, perlawanan, dan keteguhan Palestina.
Syal tersebut telah terlihat selama setahun terakhir di unjuk rasa dan protes pro-Palestina, saat orang-orang di seluruh dunia menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Pria berusia 30 tahun itu difoto dengan kaffiyeh melilit kepalanya saat mengemudikan mobilnya.
Di dunia maya, banyak yang mengecam penyanyi itu atas dukungannya terhadap ‘Israel’, di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 41.870 warga Palestina dan melukai lebih dari 97.166 lainnya.
“Jangan pernah lupa ketika Justin Bieber mengunggah ‘Pray for Israel’ dengan gambar Gaza yang hancur dan ketika orang-orang menegurnya, dia menghapus unggahan tersebut dan mengunggah ‘Pray for ‘Israel’ tanpa gambar’,” tulis seseorang.
Sementara yang lain menyatakan bahwa penggunaan kaffiyeh olehnya tidak menunjukkan dukungannya terhadap Palestina, malah bisa jadi merupakan pernyataan mode, dan mempertanyakan apakah ia mengetahui simbolisme di baliknya.
“Setelah berdoa untuk ‘Israel’, dia perlu melakukan lebih dari sekadar mengenakan kaffiyeh untuk menebusnya,” tulis seorang pengguna media sosial.
“Jangan berkhayal. Orang itu tidak pernah berbicara mendukung Palestina. Dia sangat bodoh, jadi saya tidak akan terkejut jika dia mendukung ‘Israel’,” tulis yang lain.
Tabloid Jerman Bild melaporkan Bieber mengenakan kaffiyeh, dengan judul “Apakah kamu benar-benar tahu apa yang kamu kenakan, Justin?” dan menyiratkan bahwa itu adalah simbol anti-Semitisme.
The far-right, pro-Israel German newspaper Bild slams American star Justin Bieber for wearing a keffiyeh, implying that his choice of attire supports terrorism.
One headline reads, "Bieber's walking around in a terror outfit," accompanied by the question, "Do you know what… pic.twitter.com/IesrKrjlY7
— Quds News Network (@QudsNen) October 6, 2024
Langkah ini diambil saat perang ‘Israel’ di Gaza dan Lebanon hampir mencapai satu tahun dan telah menghancurkan daerah kantong itu. Pengeboman di Jalur Gaza telah meratakan seluruh lingkungan dan menjerumuskannya ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam. (zarahamala/arrahmah.id)