YERUSALEM (Arrahmah.com) – Sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini memperlihatkan bahwa penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan di Jalur Gaza yang diblokade Israel melebihi populasi yang sama di Rwanda.
Survei yang dilakukan oleh Otoritas Palestina (PA), menunjukkan bahwa 63,1 persen dari 1,5 juta warga Palestina yang hidup di wilayah pantai yang diblokade Tel Aviv dan menyebabkan tertutupnya akses pemenuhan pangan, bahan bakar, dan keperluan lainnya, hidup di bawah garis kemiskinan (dengan standar yang ditetapkan PBB), Press TV melaporkan pada hari Selasa (7/9/2010). Jumlah ini lebih besar dibanding jumlah penduduk miskin di Rwanda, dimana 60 persen penduduknya hidup dengan pendapatan $ 0,43 per hari.
Negara Zionis meblokade Gaza habis-habisan pada pertengahan Juni 2007, dan mengklaim hal itu sebagai tindakan untuk menghalau Hamas yang memenangkan pemilu demokratis Gaza tahun sebelumnya.
“Kami berbicara tentang situasi ekonomi yang sangat parah yang harus dihadapi oleh Palestina. Karena … tidak ada lagi kawasan industri, tidak ada lapangan kerja,” kata analis ekonomi, Mohsin Abu Ramadhan.
“Lebih dari 10 persen warga Gaza, sebagian besar anak-anak, secara fisik terhambat karena kekurangan gizi,” tambah Satarri.
Sementara itu, akan sangat sulit untuk memulihkan Gaza, karena Israel memperparah kondisi dengan melakukan perang pada pergantian tahun 2009 yang yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina dan menimbulkan kerusakan ekonomi senilai lebih dari $ 1,6 miliar.
Ramadan menambahkan blokade yang terus berlanjut serta serangan itu pun menghancurkan infrastruktur yang tersisa di Gaza. (althaf/arrahmah.com)