JAKARTA (Arrahmah.com) – Kabar merebak terkait rencana Google melakukan investasi di Indonesia yang terganjal beberapa regulasi. “Lobi” Google kepada pemerintah Indonesia sepertinya mandek, lantaran Kementerian Kominfo dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya tak mau didikte pihak asing.
Hal itu disampaikan Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto pada Selasa (26/7/2011).
Menurut Gatot, pemerintah menyambut baik jika benar Google berencana melakukan investasi di Indonesia.
“Hanya saja, mereka harus tetap patuh pada regulasi yang ada. Regulasi kan tidak untuk dinego,” tuturnya.
Sebelumnya, Erwin Aksa yang mewakili Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), sempat mengatakan bahwa ada dua regulasi yang mengganjal masuknya Google di Indonesia.
Erwin mengatakan keluhan itu disampaikan langsung oleh bos Google Eric Schmidt di Nusa Dua, Bali, di sela-sela acara Regional Entrepreneurship Summit akhir pekan lalu.
Menurut Erwin, ekspansi Google ke Indonesia selalu tertahan oleh berbagai regulasi karena ada kekhawatiran dari pemerintah bahwa raksasa perusahaan mesin pencari ini akan menguasai pasar teknologi informasi di Tanah Air. Salah satu persyaratan yang dikeluhkan Google adalah keharusan memindahkan data center ke Indonesia yang selama ini masih dilakukan terpusat.
“Telekomunikasi sudah tidak terbatas. Google minta ada fleksibiltas mengenai data center ini,” ujarnya.
Kebijakan lainnya yang menghambat adalah terkait persyaratan perusahaan asing yang akan beriklan di Indonesia. Menurut Erwin, Google mnghendaki ada kelonggaran mengenai ini karena pasar iklan Google masih ada di tingkat global.
Erwin mengatakan kalangan pengusaha kecil dan menengah sangat berharap Google bisa berinvestasi di Indonesia pada sektor ini dan tidak sekadar membuka kantor di sini.
Rencana Google yang berniat ekspansi di sektor UKM tersebut akan membantu para pengusaha nasional menambah jaringan dan meningkatkan usahanya.
Menanggapi hal tersebut, Gatot menegaskan bahwa tidak mungkin ada perlakuan khusus pada perusahaan tertentu.
“Nggak lucu kan kalau kita didikte mereka? Supaya penetrasi internet harus diakselerasi demi suatu entitas asing tertentu. Enak saja: capek di kita, enak di dia,” tukasnya.
Namun sekali lagi Gatot mengatakan bahwa pihaknya tidak melarang ataupun menghalang-halangi Google, maupun perusahaan lainnya, untuk masuk ke Indonesia. “Tetapi, adat (yang berlaku) di sini, ya dipatuhi,” ia menandaskan.
Executive Chairman Google Inc Eric Schmidt mengunjungi Indonesia sejak Jumat pekan lalu. Schmidt menemui Wapres Boediono lalu terbang ke Bali untuk menjadi pembicara pada acara Regional Entrepreneurship Summit.
Saat berkunjung ke Wapres, Schmidt menyatakan minatnya untuk melakukan ekspansi ke Indonesia dan membuka kantor cabang di sini sebelum 2012. (dbs/arrahmah.com)