KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa hampir 12.000 kejahatan telah terjadi di seluruh negeri pada tahun lalu, dan lebih dari 16.000 orang telah ditangkap sehubungan dengan kasus-kasus ini.
Abdul Matin Qani, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, mencatat bahwa jumlah kejahatan telah menurun secara signifikan secara nasional.
“Pada tahun 1401 yang lalu, 11.800 kejahatan terjadi dan 16.600 penjahat ditangkap. Di seluruh negeri, jumlah kejadian kriminal telah menurun secara signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” tambah Qani, lansir Tolo News (9/7/2023).
Beberapa penduduk Kabul mengatakan bahwa masih ada kejahatan di negara ini, dan mereka meminta pihak berwenang untuk bekerja untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut.
“Pencuri di daerah Nowabad mencuri ponsel anak saya. Polisi sebelumnya mengatakan kepadanya bahwa mereka akan menahan pencuri tersebut, tetapi sampai sekarang tidak ada yang diketahui tentang apa yang terjadi,” kata seorang warga Kabul.
“Tingkat pelanggaran kriminal telah turun 70% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena tidak ada orang yang melakukan pencurian atau kejahatan lainnya,” ujar Nasir Ahmad, seorang warga Kabul.
Para ahli mendesak pemerintah saat ini untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab utama kejahatan di negara tersebut.
“Para profesional harus direkrut menjadi polisi karena mereka dapat membawa ketertiban terbaik dan jika polisi lemah, kejahatan akan meningkat di Kabul,” kata Asadullah Nadim, seorang pakar keamanan.
“Saya berharap pemerintah Afghanistan saat ini akan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat karena ini adalah cara terbaik untuk mengurangi tingkat kejahatan di negara ini,” ujar Sarwar Niazi, seorang pakar keamanan.
Menurut para ahli, kemiskinan adalah faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan tindak kriminal, dan ketika kemiskinan berkurang, maka kejahatan juga akan berkurang. (haninmazaya/arrahmah.id)