PONTIANAK (Arrahmah.com) – Menteri Agama, Suryadharma Ali, mengatakan Kementerian Agama sedang mengkaji untuk membuat program rintisan madrasah gratis (Primatis).
“Itu untuk perluasan akses masyarakat pada pendidikan agar tidak ada lagi hambatan bagi masyarakat yang ingin masuk ke madrasah,” kata menteri seusai memberikan arahan kepada pegawai di lingkungan Kementerian Agama Kalimantan Barat, di Pontianak, Jumat (18/3/2011).
Menurut dia, pihaknya sudah mulai memikirkan hal tersebut. Namun, dari sisi pendanaan, pihaknya saat ini sedang melakukan efisiensi dan efektivitas anggaran. “Sehingga program itu memungkinkan untuk dapat diwujudkan. Hanya saja pada saat ini yang sedang dipertimbangkan secara khusus adalah teknis penyalurannya,” katanya.
Hal itu, kata dia, karena biaya penyelenggaraan pendidikan dari masing-masing bantuan pendidikan tersebut berbeda-beda. “Hal itulah yang kami khawatirkan dapat menimbulkan masalah dalam penyelenggaraan pendidikannya,” katanya.
Suryadharma mengharapkan program tersebut dapat direalisasikan pada tahun ajaran baru 2011. “Namun, kajiannya hingga bulan ini belum selesai,” katanya.
Tidak hanya itu, kata dia, Primatis tersebut pertama akan diterapkan untuk tingkat Madrasah Aliyah (MA). Kemudian, secara bertahap akan diterapkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan dilanjutkan ke Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Rencana Primatis itu sendiri didasarkan pada besarnya animo masyarakat untuk mengenyam pendidikan di sekolah madrasah. “Namun, kenyataannya sekarang ini tingkat putus sekolah anak madrasah lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat putus sekolah anak di sekolah dasar,” kata menteri.
Melihat kondisi itu, maka harus dilakukan penekanan di madrasah-madrasah mengingat angka partisipasi masyarakat jauh lebih besar dari sekolah lain. “Untuk itulah besarnya animo masyarakat harus ada intervensi khusus untuk kondisi itu, agar masyarakat secara lebih luas dapat menikmati pendidikan dengan lebih baik lagi,” katanya. (ant/rep/arrahmah.com)