JAKARTA (Arrahmah.id) – Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak atau terlibat dalam kerusuhan di Prancis. Kerusuhan itu dipicu penembakan fatal oleh polisi terhadap pemuda 17 tahun.
Penembakan terjadi ketika korban tidak mengikuti perintah untuk berhenti pada Selasa, 27 Juni 2023, di Kota Nanterre. Kerusuhan menyebar ke daerah pinggiran kota Paris lainnya, di Seine-Saint Denis, Villeurbanne, dan juga di kota-kota besar lainnya termasuk Nantes dan Toulouse hingga Rabu (28/6) malam hari.
“KBRI Paris telah berkoordinasi dengan kepolisian Kota Nanterre serta simpul-simpul masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang terdampak atau terlibat kerusuhan tersebut,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu, Judha Nugraha, Ahad (2/7/2023), lansir rri.co.id.
Dalam peristiwa ini, sebanyak 942 bangunan menjadi sasaran. Sementara 2.000 kendaraan dibakar, dan total 3.880 kebakaran terjadi dalam semalam.
Polisi pun sempat menembakkan gas air mata kepada pedemo. Kerusuhan pun menyebar ke daerah pinggiran Paris lainnya, seperti Seine-Saint Denis dan Villeurbanne, serta kota-kota besar lainnya termasuk Nantes dan Toulouse.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menuturkan, setidaknya 421 orang ditangkap. Lebih dari separuh penangkapan terjadi di wilayah Paris, yakni di departemen Hauts-de-Seine, Seine-Saint-Denis, dan Val-de-Marne.
(ameera/arrahmah.id)