JAKARTA (Arrahmah.id) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjalin kerja sama dengan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah di bidang kesehatan.
Kerja sama dilakukan dengan penandatanganan MoU di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kerja sama ini mencakup hal-hal yang mendukung transformasi sistem kesehatan di Indonesia. Salah satunya transformasi pelayanan primer (posyandu, puskesmas dan klinik).
“Muhammadiyah memiliki 300 unit organisasi Aisyiyah yang tersebar di Indonesia sehingga dapat membantu transformasi layanan primer. Yakni dengan mendidik masyarakat untuk menjaga kesehatannya,” kata Menkes Budi saat acara penandatanganan MoU dengan PP Muhammadiyah di Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023).
“Saya lihat yang paling pas untuk mendidik masyarakat adalah ibu-ibu di tingkat rumah tangga,” lanjutnya.
Selanjutnya, terkait transformasi layanan rujukan, Menkes menyebut, Muhammadiyah memiliki 120 unit rumah sakit.
“Ini bisa menjalin kerja sama dalam memberikan akses pelayanan kesehatan di seluruh daerah,” terang Menkes.
Kemudian, Muhammadiyah juga memiliki Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk membantu menangani bencana di Indonesia. Program tersebut berhubungan dengan transformasi Kemenkes di bidang ketahanan kesehatan.
Tak hanya itu, Muhammadiyah juga memiliki 173 perguruan tinggi dan 12 fakultas kedokteran. Saat ini Muhammadiyah tengah mengintegrasikan rumah sakit dan universitas dalam satu atap.
“Hal ini memudahkan dalam transformasi SDM Kesehatan, Muhammadiyah lengkap, ada rumah sakit, ada perguruan tinggi. Ini bisa dikerjasamakan supaya kita bisa mensejajarkan posisi Indonesia di masa depan di industri kesehatan,” ucap Menkes.
Ketua Umum PP Muhammadiyah K. H. Haedar Nashir mengatakan PP Muhammadiyah siap dengan langkah transformasi.
Melalui transformasi itu, lanjutnya, Muhammadiyah akan mengintegrasikan lembaga pendidikan dengan lembaga kesehatan.
“Transformasi yang kita bangun itu dasarnya satu adalah penguatan dan juga perubahan atau reformasi sistem. Alhamdulillah Muhammadiyah ini mungkin satu-satunya ormas keagamaan yang sejak awal membangun sistem kesehatan,” pungkas Haedar.
(ameera/arrahmah.id)