JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemerintah Australia menggelontorkan paket perjanjian keselamatan transportasi kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) senilai 14,5 juta dolar AS. Diharapkan bantuan tahap kedua dari pemerintah negeri Kangguru ini bisa meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi di Indonesia.
“Paket (perjanjian) sebesar 14,5 juta dolar AS ini merupakan tahap kedua. Sebelumnya tahap pertama yang dimulai sejak tahun 2007 lalu sudah ada sebesar 24 juta dolar AS. Tapi, dikarenakan habis pada Juli 2010, kita lanjutkan kembali,” kata Menteri Perhubungan Freddy Numberi dalam konferensi pers di kantornya Jakarta, Rabu (15/12/2010).
Paket perjanjian keselamatan transportasi dari Departemen Infrastruktur dan Transportasi Australia melalui Indonesian Transport Safety Assistance Package (ITSAP) ini berlaku sampai empat tahun ke depan (2010-2014). Adapun kerjasama kedua antara pemerintah Indonesia dengan Australia ini dimulai sejak 1 Juli kemarin.
“Paket ini akan dilaksanakan melalui bantuan tekhnis, pengembangan kapasitas dan memberikan saran mengenai peningkatan tata kelola pemerintahan, serta praktek dan prosedur manajemen keselamatan,” papar Freddy.
Adapun struktur paket perjanjian terdiri atas empat komponen penting. Pertama, komponen keselamatan transportasi dan manajemen kebijakan. Kedua, komponen keselamatan penerbangan. Ketiga, keselamatan transportasi maritim dan permukaan. Dan, keempat yaitu komponen manajemen paket.
Freddy menjelaskan, nantinya yang akan terlibat dalam program ini di Kemenhub adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan BASARNAS. Sedangkan dari pihak Australia, yaitu Departemen Infrastruktur dan Transportasi, Australian Maritime Safety Authority (AMSA), Civil Aviation Safety Authority (CASA) dan National Transport Safety Bureau (NTSB), serta Airservices Australia.
“Dari empat komponen yang ada, nantinya yang menjadi fokus utama yaitu yang terkait transportasi penerbangan dan perhubungan laut. Kita harapkan dengan adanya kerja sama ini, kita akan mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional,” ujar Freddy.
Sementara itu, Menteri Infrasturkur, Transportasi, Pembangunan Wilayah dan Pemerintahan Daerah Australia, Anthony Albanese, mengungkapkan kerjasama ini memang bagian dari komitmen Australia dalam hal kselematan transportasi dengan Indonesia. “Paket ini sebagai komitmen untuk mempererat hubungan dengan pemerintah Indonesia. Sehingga keamanan transportasi di kedua negara menjadi prioritas. Kita juga akan mengambil sikap pembelajaran atas insiden transportasi yang pernah terjadi di masa lalu,” lugas Anthony. (rep/arrahmah.com)