JAWA TENGAH (Arrahmah.id) – Presiden Jokowi bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Muhammad bin Zayed (MBZ) telah meresmikan Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Solo pada Senin (14/11/2022).
Sebelumnya pada Ahad (13/11), Kementerian Agama (Kemenag) telah melantik pengurus Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Hotel Swissbell, Solo.
Dalam kesempatan tersebut Kemenag melantik pengasuh pondok pesantren Al-Muayyad, Solo, KH Abdul Rozaq sebagai Imam Besar Masjid Sheikh Zayed, dengan wakil KH Abdul Karim Ahmad Al-Hafidz, yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Quraniy Az-Zayadiy.
KH Abdul Karim selama ini dikenal sebagai guru mengaji Tafsir Al-Quran dan Fiqih di lingkungan keluarga Presiden Jokowi. KH Abdul Karim bahkan sudah menjadi guru ngaji keluarga Presiden Jokowi sebelum terjun ke dunia politik.
Selain Imam Besar dan wakilnya, dalam kesempatan tersebut Kemenag juga melantik 20 pengurus Masjid yang terdiri dari berbagai unsur, seperti lurah, pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, pejabat kementerian, hingga tokoh masyarakat maupun organisasi.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku cukup puas dengan susunan pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo.
“Sudah bagus,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo usai mendampingi Presiden Jokowi dan Presiden MBZ meresmikan Masjid Sheikh Zayed.
Menurutnya, tokoh-tokoh yang dipilih menjadi pengurus atas berbagai pertimbangan. Selain mewakili berbagai komponen masyarakat, pengurus juga dipilih berdasarkan kapasitas mereka.
“Misalnya saya menempatkan mantan lurah Gilingan, mantan Sekda, Pak Budi Yulistianto juga. Agar koordinasi dengan pemerintah juga bagus,” katanya.
Ia berharap dengan hadirnya mantan pejabat dalam kepengurusan masjid dapat memperlancar komunikasi dengan para pemangku kepentingan khususnya Pemkot Solo.
“Untuk mantan-mantan ASN di situ, pesan saya satu aja. Kalau ada apa-apa seperti PKL, kebersihan, dan lain sebagainya, segera dikomunikasikan dengan Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah),” pungkasnya. (rafa/arrahmah.id)