JAKARTA (Arrahmah.com) – Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan Konferensi Internasional Kajian Islam yang ke 10 di Banjarmasin Kalimantan Selatan, awal November nanti (1-4/11). Hal ini diinformasikan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Prof Dr M Ali kepada para wartawan di Jakarta.
“Kajian ini merupakan acara tahunan Dirjen Pendidikan Islam. Tahun kemarin di Solo. Dua tahun lalu di Palembang, “ kata M. Ali.
Kajian Islam tahun ini akan mengambil tema, “Menemukan Kembali Jati Diri Islam Indonesia/Nusantara”.
“Islam di Arab Saudi dan di Suriah yang berdekatan belum tentu sama tradisinya, apa lagi yang jauh seperti di Indonesia. Belum lagi Islam zaman dulu yang berbeda dengan Islam masa kini. Itu sebabnya kami mengangkat tema tersebut” jelas M. Ali.
M. Ali menambahkan dari tema besar ini akan digali kembali dakwah Islam era Wali Songo.
“Dari kajian ini umat Islam diharapkan dapat memelihara nilai-nilai baik yang sudah ada dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik. Jadi jangan sampai umat Islam begitu mudah mengatakan bid’ah,” tambahnya.
Acara ini bakal mempresentasikan 100 makalah dari berbagai pembicara nasional maupun internasional. Seperti dari Mesir, Belanda, AS, Jerman, , Australia, Jepang dan Negara Asia Tenggara.
Prof. Dr. A. Syafi’i Ma’arif, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, diagendakan akan menyampaikan materi “Demokrasi Indonesia: Pengalaman Negara sebagai Negeri Muslim Terbesar”.
Selain itu ada juga Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, KH. Dr. A. Mustofa Bisri, KH. Drs. Masdar F Mas’udi, dan Dr. Haidar Bagir, MM yang diagendakan hadir.
Sedangkan ilmuwan Islam luar negeri yang bakal hadir diantaranya adalah Prof. Dr. John O. Voll, Prof. Ra’fat Asy-Syaikh, Prof. Dr. Moner Bajunaed, Dr. Greg Barton, Prof. Dr. Mark R. Woodward, Prof. Dr. Nelly van Doorn-Harder, Prof. Dr. Martin van Bruinessen dan Prof. Yasuko Kobayashi. (hid/arrahmah.com)